JAKARTA – Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium diperkirakan meningkat hingga 15% selama masa H-15 hingga H+15 Lebaran 2016. Bahkan, konsumsi bahan bakar khusus (BBK) PT Pertamina (Persero) jauh lebih tinggi hingga 43%.

“Konsumsi premium per hari biasanya 71.906 KL. naik menjadi 82.496 KL,” ujar Wianda Pusponegero, Vice President Corporate Communication Pertamina di Jakarta, Jumat (3/6).

Menurut Wianda, Pertamina memperkirakan peningkatan signifikan juga akan terjadi pada konsumsi bahan bakar khusus (BBK). Konsumsi pertamax diproyeksikan meningkat 17% menjadi 12 ribu kiloliter (KL), sementara pertalite juga melonjak hingga 43% menjadi 10.200 KL.

Penurunan konsumsi selama bulan puasa dan menjelang lebaran justru diperkirakan akan terjadi pada solar sekitar 12% dari rata-rata konsumsi sebesar 35.173 KL menjadi 31.118 KL.

“Solar justru turun dipicu oleh pelarangan melintas bagi truk-truk besar pengangkut barang non pangan menjelang lebaran nanti serta penurunan konsumsi di sektor industri karena libur lebaran,” papar Wianda.

Untuk LPG, kata Wianda, kenaikan sudah bisa dirasakan menjelang bulan puasa. Peningkatan diperkirakan akan terjadi sebesar 9% dari konsumsi normal 20.866 metrik ton (MT) menjadi 22.622 MT.

“Khusus untuk LPG kita sudah siapkan penambahan stok sejak seminggu sebelum  bulan puasa karena kan jangka waktu pemakaian LPG lebih panjang tidak seperti bahan bakar,” katanya.

Jumali, General Manager Marketing Operation Region (MOR) III Pertamina, mengungkapkan antisipasi peningkatan konsumsi BBM dipusatkan di Jawa bagian tengah yang biasanya menjadi sentral bertemunya kendaraan dari Jawa bagian barat ke timur dan Bali serta kendaraan dari Jawa bagian timur ke Barat dan Sumatera.

“Yang paling diantisipasi saat mudik lebaran ada dua daerah dengan konsumsi tinggi MOR III dan MOR IV Jateng dan DI  Yogyakarta,” kata Jumali.

Saat ini stok premium cukup.untuk 17 hari, solar 28 hari, avtur 25 hari, Pertamax 25 hari, Pertalite 7 hari dan LPG memiliki stok yang cukup hingga 17 hari.(RI)