JAKARTA – Pembangunan proyek pipa gas ruas Duri-Dumai hingga saat ini masih terus dilakukan dan PT Pertamina Gas, anak usaha PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS). Proyek jaringan pipa sepanjang 67 kilometer km tersebut ditargetkan bisa rampung sesuai target, yakni kuartal I 2017.

“Kita sedang bicarakan dengan PGN untuk menangani secara efektif dan efisien. Kan ditunjuk berdua,” kata Hendra Jaya, Direktur Utama Pertagas di Jakarta, Selasa (30/8).

Menurut Hendra, salah satu opsi untuk bisa dijalankan oleh kedua perusahaan dalam mengelola pipa tersebut adalah dengan kepemilikan aset serta pengelolaan jaringan bersama dengan persentase masing-masing mendapatkan bagian 50%.

“Bisa saja dipikirkan kita bangun setengah-setengah. Satu segmen berapa kilometer, Pertagas, satu segmen berapa kilometer PGN pembagiannya 50%,”kata dia.

Menurut Hendra, opsi tersebut patut untuk dipertimbangkan dari pada harus membuat anak usaha baru yang dipastikan akan banyak mendapatkan tantanangan, karena harus melalui persetujuan para pemegang saham.

“Kan hanya mengurusi segmen 60 km, kemudian volumenya tidak banyak mungkin ribet di administrasi,” tambahnya.

Pertamina dan PGN memiliki rencana pembangunan pipa gas di Duri-Dumai. Pertamina melalui Pertagas membangun pipa transmisi yangmenelan biaya US$70 juta sementara pasokan sebesar 157 MMSCFD akan diperuntukan untuk memenuhi kebutuhan Kilang Dumai.Sementara proyek pembangunan jaringan pipa PGN sendiri ditujukan untuk memenuhi kebutuhan gas bagi 30 industri minyak kelapa sawit dengan volume 120 MMSCFD ke Dumai dan 40 MMSCFD ke Tenayan.(RI)