Petrochina siap melanjutkan kerja sama dengan Pertamina untuk mengelola Blok Tuban pasca berakhir kontrak pada akhir Februari 2018.

JAKARTA – PT Pertamina (Persero) siap melanjutkan kerja sama dengan Petrochina mengelola Blok Tuban, Jawa Timur pasca berakhirnya kontrak pada akhir Februari 2018. Syamsu Alam, Direktur Hulu Pertamina, mengatakan kemitraan atau menjalin kerja sama untuk mengelola blok-blok migas, termasuk di Blok Tuban sudah menjadi salah satu rencana Pertamina kedepan. Apalagi di Blok Tuban, kerja sama perseroan melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sudah cukup baik.

“Pada prinsipnya kami siap untuk melakukan partnership. Apalagi dengan Petrochina memang sudah ada beberapa kerja sama, baik di dalam maupun luar negeri,” kata Syamsu kepada Dunia Energi, Jumat (12/1).

Saat ini PHE dan Petrochina melalui Joint Operation Body (JOB) Pertamina Petrochina East Java (PPEJ) menjadi operator Blok Tuban hingga akhir Februari 2018.

Gunung Sardjono Hadi, Direktur Utama PHE, menegaskan strategi perusahan kedepan jelas tidak bisa mengandalkan kemampuan sendiri seluruhnya, karena itu opsi untuk kerja sama tetap terbuka. “Opsi berpartner selalu terbuka bagi PHE,” tukas Gunung.

Blok Tuban merupakan satu dari empat blok terminasi yang akan ditetapkan pengelola selanjutnya melalui mekanisme right to match. Dengan mekanisme tersebut pemerintah membuka peluang bagi Pertamina untuk menandingi proposal yang disampaikan kontraktor lain, khususnya kontraktor eksisting dalam rencana pengembangan blok tersebut.
Selain Tuban, tiga blok terminasi lainnya yang akan melalui proses right to match adalah Blok Ogan Komering, Sanga Sanga dan Southeast Sumatera (SES).

Gusminar, Vice Preisdent Supplay Chain Management and Operation Supports Petrochina, mengatakan Petrochina telah memasukan dokumen pengajuan pengelolaan Blok Tuban pada tahun lalu. Dua opsi pengelolaan yang siap dilakukan Petrochina, yakni pertama adalah dengan melanjutkan pengelolaan dengan mekanisme sama seperti yang saat ini dengan menggandeng PHE.

“Kami siap untuk melanjutkan kerja sama dengan Pertamina,” kata Gusminar.

Selain itu, Petrochina juga siap jika setelah dilanjutkan nantinya Lapangan Sukowati, lapangan milik PT Pertamina EP yang diunitisasi dengan Blok Tuban tidak lagi ikut jika kontrak blok Tuban dilanjutkan.

Namun dalam proposal yang diajukan Petrochina, Lapangan Sukowati tetap dimasukan menjadi salah satu lapangan yang akan dikembangkan bersama Blok Tuban.

“Kami cantumkan dua rencana, tanpa Lapangan Sukowati dan dengan Sukowati,” kata dia.

Menurut Gusminar, Petrochina tidak akan hanya fokus di Lapangan Sukowati. Apalagi melalui kajian yang telah dilakukan, tanpa Lapangan Sukowati, Petrochina meyakini Blok Tuban masih memiliki potensi yang baik karena ada beberapa penemuan baru di Lapangan Mudi dan beberapa lapangan lain yang menunggu waktu untuk bisa dikembangkan lebih lanjut.

“Mudah-mudahan masih ekonomis biar dipisah (tanpa Sukowati), karena kan kami ada dua lapangan yang sudah discover belum kita develop. Itu lapangan gas,” tandas Gusminar.(RI)