JAKARTA – PT Pertamina Gas (Pertagas), melalui anak usahanya PT Pertagas Niaga mengalirkan gas ke masyarakat melalui jaringan gas kota di Sidoarjo, Jawa Timur dan Pekanbaru, Riau. Sekitar 3.850 rumah di Kabupaten Sidoarjo untuk pertama kalinya bisa merasakan aliran gas bumi lewat jaringan gas kota.

Warga yang menikmati aliran gas kota tersebar di Kelurahan Gempol Sari, Kedung Turi, Kali Tengah, Kludan, Ngaban, Kalidawir, Kedung Banteng, dan Desa Putuat.

“Ini menjadi bukti komitmen kuat Kementerian ESDM dan Pertamina untuk selalu menyediakan energy bersih,” ujar Linda Sunarti, Presiden Direktur Pertagas Niaga, dalam keterangan tertulis yang diterima Dunia Energi, Kamis (13/10).

Pengembangan di seluruh wilayah tersebut merupakan pembangunan jargas tahap kedua di Kabupaten Sidoarjo, yang sebelumnya telah terpasang sebanyak 6.500 Sambungan Rumah Tangga (SR).

Penggunaan gas bumi untuk rumahtangga di Batam.

Kabupaten Sidoarjo saat ini menjadi kabupaten dengan jumlah jargas terbanyak yang dikelola oleh Pertamina yakni total 10.350 SR. Sumber gas untuk memenuhi kebutuhan seluruh jaringan tersebut diperoleh dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PT Lapindo Brantas, Inc. sebanyak 0,4 MMSCFD dari sumur Tanggulangin V.

Tak hanya Sidoarjo, di hari yang sama, Pertagas Niaga mengalirkan gas secara bertahap ke 3.713 SR di Kota Pekanbaru, Riau. Pengembangan jargas yang juga menggunakan APBN ini dilaksanakan di Kelurahan Tanjung Rhu, Pesisir, Sekip dan Rintis, Kecamatan Lima Puluh.

Sumber gas untuk seluruh jaringan tersebut berasal dari KKKS Energi Mega Persada (EMP) Bentu Limited dari Sumur Seng dan Sumur Segat sebesar 0,2 MMSCFD. Untuk pengoperasian jargas di wilayah Pekanbaru Pertagas Niaga bekerjasama dengan BUMD setempat.

Menurut Linda, selama tiga tahun terakhir Pertamina telah mengelola jargas di 13 kabupaten/kota dengan target keseluruhan pengembangan jargas sebanyak 98.500 SR hingga akhir 2016.

“Jumlah ini akan terus bertambah karena pemerintah tengah meningkatkan pemanfaatan gas bumi dalam rangka diversifikasi penggunaan bahan bakar sektor rumah tangga,” kata dia.

Linda menambahkan, gas kota adalah alternatif energi baru yang lebih bersih untuk kebutuhan rumah tangga. Selain supply gasnya yang pasti, juga lebih aman karena system tekanan gas kota hanya sebesar 0,02 bar atau lebih rendah dari LPG.(RI)