JAKARTA – PT Pertamina (Persero) masih menunggu proses pengurasan depot dan tangki penyimpanan di Stasiun Pengisian Bahanbakar Umum (SPBU) untuk memasarkan bahan bakar minyak berstandar Euro IV. Depot dan tangki SPBU tersebut sebelumnya diisi BBM dengan standar dibawah Euro IV.

Muchamad Iskandar, Direktur Pemasaran Pertamina, mengatakan pada tahun ini penjualan BBM Euro IV bisa dilakukan setelah pembersihan infrastruktur selesai.

“Kita belum berani announce Euro IV kalau di SPBU belum clear, kan beda sulfur. Diproduksi sudah, tapi di stok-nya masih beda. Nanti kita tunggu sampai bersih betul sampai di ujung nozzle dulu, perkiraan paling di November baru selesai dibersihkan,” kata Iskandar kepada Dunia Energi, Senin (31/7).

Pertamina saat ini sudah mulai memproduksi BBM berstandar Euro IV di Kilang Balongan. Rencananya produksi BBM dengan standar Euro IV akan menyasar BBM jenis Pertamax RON 92, Pertamina Dex dan Pertamax Turbo.

Produksi BBM Euro IV yang diproduksi kilang RU VI Balongan merupakan komitmen Pertamina dalam menerapkan peraturan No. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor dengan kandungan sulfur maksimal 50 ppm yang dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Menurut Iskandar, selain di Balongan, produksi BBM dengan standar Euro IV yang merupakan standar kualitas BBM yang pernah diproduksi di Indonesia juga sudah mulai diproduksikan di Kilang Dumai, Riau.

Nantinya BBM Euro IV dari kedua kilang tersebut akan didistribusikan keseluruh wilayah Indonesia dengan pembagian produksi kilang Dumai untuk distribusi Pulau Sumatera. Serta Balongan untuk distribusi BBM di Pulau Jawa, Bali dan Kalimantan.

“Ya ke SPBU dan ke depot seluruh wilayah sama seperti yang sekarang sudah berjalan saja,” tukas Iskandar.(RI)