JAKARTA – PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Foundation pada Kamis, 18 Oktober 2012, meluncurkan program Sekolah Sobat Bumi yang bertujuan untuk mendorong praktik standar mutu terbaik sekolah di Indonesia dengan lebih memperhatikan kelestarian lingkungan.

Peluncuran program Sekolah Sobat Bumi dihadiri oleh Deputi 6 Kementerian Lingkungan Hidup Ilyas Asaad, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Mustagvirin Amin, Deputi 1 Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Heru Prasetyo, dan Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.

Pada tahun pertama, program Sekolah Sobat Bumi ini telah menghasilkan sebanyak 17 Sekolah Sobat Bumi Champions yang terdiri dari tujuh SD, lima SMP, tiga SMU dan dua SMK.

Sekolah Sobat Bumi Champions terpilih berdasarkan hasil seleksi ketat terhadap 56 sekolah berpredikat sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri. Sekolah Adiwiyata Mandiri merupakan predikat bagi sekolah yang telah berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata dari Kementerian Lingkungan Hidup selama 3 tahun berturut-turut.

Sekolah Sobat Bumi Champions yang tersebar di 8 Propinsi itu wajib menjalankan empat pilar utama untuk mengembangkan mutu sekolah, yaitu Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Tenaga Pendidik melalui program highly effective leadership, menata menajemen sekolah melalui

Good School Governance, menata kurikulum sekolah melalui Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam konteks lingkungan hidup (Education for Sustainable Development), dan menjalankan program ramah lingkungan di sekolah masing-masing.

Adapun, program ramah lingkungan terdiri dari pengunaan energi terbarukan, efisiensi penggunaan bahan bakar fosil, pengelolaan limbah sekolah, kantin sehat terpadu dan keanekaragaman hayati, iInvestasi penanaman pohon (menabung pohon), upaya maksimalisasi penggunaan transportasi ramah lingkungan dari dan ke sekolah.

Sekolah Sobat Bumi Champions akan membagi pengalaman mempraktekkan kehidupan ramah lingkungan kepada masing-masing 10 sekolah lainnya, yang disebut juga dengan Sekolah Sobat Bumi Binaan. Masa pembinaan akan berlangsung selama 3 tahun.

(Abdul Hamid / duniaenergi@yahoo.co.id)