JAKARTA – PT Pertamina (Persero) pada 1 Oktober 2015 lalu resmi menjadi operator tiga aset ExxonMobil di Aceh yakni Blok B di Arun (Aceh), Blok North Sumatera Offshore (NSO) Sumatera Utara dan PT Arun NGL (Aceh). Perusahaan menyatakan seluruh pekerja Exxon di Aceh beralih ke Pertamina.

“Terbaru akuisisi North Sumatera Offshore dan blok B dari Exxon aceh, dan Arun NGL, kita sudah resmi per 1 Oktober kemarin,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro di Jakarta, Kamis (29/10).

Dia mengatakan, Pertamina telah mengakuisisi saham exxon mobil 100 persen di NSO, 100 persen blok B dan sebesar 30 persen saham PT Arun NGL. Sayangnya Wianda belum mau menyebut nilai akuisisi aset Exxon di Aceh tersebut.

Dia mengungkapkan, pada 2011 Pertamina mengajukan permohonan kepada Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk alih kelola beberapa blok migas yang akan berakhir masa kontraknya, termasuk Blok B dan NSO. “Tahun 2014 Pertamina mengajukan kepada Menteri ESDM pengelolaan Blok North Sumatera B dan Blok NSO pascaterminasi Oktober 2018,” kata dia.

Wianda menambahkan, Pertamina sengaja mengambil langkah mengakuisisi sejumlah blok yang akan habis masa kontraknya jauh-jauh hari. Tujuannya, agar bisa membuat perencanaan matang ke depan sehingga produksi lebih optimal. “Kalau waktunya mepet akan susah dan akan kehabisan energi. Jadi lima tahun sebelum habis kontrak, harus sudah negosiasi,” kata Wianda.

Menurutnya, pendekatan ini lebih efektif ketimbang menunggu pengalihan blok migas yang habis masa kontraknya dari pemerintah. Pasalnya, seperti terjadi dalam proses pengambilalihan Blok Mahakam dari Total Indonesie, model seperti itu terlalu banyak aspek politis.

Wianda mengatakan, saat ini seluruh pekerja Blok NSO, dan Blok B telah dibayar pesangonnya dan bergabung ke Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE) NSO dan PHE Blok B. Sementara pekerja PT Arun NGL ke PT Perta Arun Gas (PAG), anak usaha PT Pertamina Gas (Pertagas).

Sekadar informasi, Blok B tercatat memiliki cadangan minyak sebesar 3,343 million stock tank barrels (MTSB) dan cadangan gas sebesar 104 miliar kaki kubik (Billions of Standard Cubic Feet/BSCF). Sedangkan Blok NSO memiliki cadangan minyak sebesar 272 MTSB dan cadangan gas 92 BSCF.(LH)