JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menegaskan tidak akan menarik diri dan tetap berkomitmen untuk ambil bagian dalam proses tender Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU.) Jawa I.

Dwi Soetjipto, DIrektur Utama Pertamina, menyatakan akselerasi dan pengembangan bisnis hilir Pertamina perlu dilakukan di semua sektor, termasuk di sektor pembangkit. “Kita mau kembangkan bisnis ke arah hilir jadi di masa datang jika sudah punya bisnis IPP baik , market kita sudah bagus,” kata Dwi.

Dwi mengaku tidak mempermasalahkan perubahan skema tender yang dilakukan PT PLN (Persero) karena dengan skema apapun Pertamina sudah siap untuk mengikuti proses tender. “ Skema diubah, ya tidak apa-apa,kan perubahannya suplai gas diurus PLN sendiri dan mereka pasti cari dari source ke yang lain. Kita tidak masalah dengan itu,” tukasnya.

PLN mengubah skema penyediaan energi primer hanya beberapa waktu sebelum lelang dibuka pada 25 Juli 2016. Jika sebelumnya penyediaan energi primer dilakukan produsen listrik swasta (IPP) pemenang tender, sekarang disediakan oleh PLN.

Lebih lanjut, Pertamina kata Dwi sudah dipastikan siap untuk mengelola bisnis pembangkit termasuk dengan mempersiapkan pendanaan yang tidak akan menganggu keseimbangan keuangan Pertamina. Serta tidak akan pengaruhi investasi serta biaya di industri migas.

“Ini kan konsorsium dengan Merubeni Corporation dengan General Electric karena itu pembiayannya sebagian dari equity sekitar 30-40% lalu yang lainnya dari perbankan,” ungkap dia.

Wianda Pusponegoro, Vice President Corporate Communication Pertamina, mengungkapkan keseriusan Pertamina untuk ambil bagian di PLGTU Jawa adalah wujud keseriusan Pertamina untuk berkontribusi dalam memenuhi target proyek 35 ribu MW.

“PLTGU Jawa 1 ini yang terbesar dengan kapasitas produksi 1.600 MW.Pertamina serius untuk bisa menggarap dengan baik. Karena itu dari awalpertamina selalu mengajak partner yang credible,” tandasnya.(RI)