JAKARTA – PT Pertamina (Persero) terus bergerak untuk bisa mengakuisisi dua lapangan minyak Iran yang dikelola National Iranian Oil Company (NIOC). Bahkan, tim khusus akan kembali dikirimkan untuk menindaklanjuti proposal akuisisi yang sebelumnya sudah diserahkan.

Syamsu Alam, Direktur Hulu Pertamina, mengatakan proses negosiasi masih insentif dilakukan Pertamina terhadap NIOC yang pemegang hak kelola terhadap dua lapangan yang diincar, yakni Ab-Teymour dan Mansouri (Bangestan–Asmari) yang diprediksi memiliki cadangan sekitar 5 miliar barel.

“Sebelum semester satu ini akan ada tim khusus yang ke sana (Iran). Saya sudah tandatangani penugasannya,” kata Syamsu saat ditemui pada IPA Convex 2017 di Jakarta, Rabu (17/5).

Tim NIOC sebelumnya juga sempat berkunjung ke beberapa fasilitas Pertamina di Indonesia untuk menilai kemampuan dalam mengelola ladang migas, baik onshore maupun offshore.

Pertamina menjadi salah satu kontraktor yang tertarik untuk bisa mengelola kedua lapangan Iran yang saat ini memiliki kepasitas produksi masing-masing sekitar 55 ribu barel per hari (bph) dan 67 ribu bph.

Salah satu keseriusan Pertamina ditunjukkan dengan mengajukan penawaran dana investasi hingga US$2 miliar untuk meningkatkan produksi lapangan Ab-Tetmour dan Mansouri menjadi 250 ribu-300 ribu bph dengan menggandeng perusahaan lokal.

Selain Pertamina, ada dua perusahaan migas lainnya yang tertarik untuk mengelola dua lapangan NIOC, yakni Lukoil asal Rusia dan Maersk, operator migas terbesar di Denmark.(RI)