JAKARTA – Hingga delapan bulan 2018, PT Pertamina (Persero) telah merealisasikan program bahan bakar minyak satu harga di 12 wilayah. Pertamina masih menyisakan 55 wilayah dari target 67 wilayah yang harus dijangkau BBM satu harga pada 2018.

Adiatma Sardjito, Vice President Corporate Communication Pertamina, mengatakan target BBM satu harga pada 2018 yang diemban Pertamina sebanyak 67 wilayah. Pada tahapan tahun ke-2 ini, beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam mewujudkan harga BBM yang sama adalah lokasi yang ditetapkan pemerintah merupakan wilayah dengan infrastruktur darat dan laut terbatas.

“Kami targetkan sampai akhir tahun 67 wilayah akan terealisasi, sehingga Pertamina bisa mewujudkan energi berkeadilan sesuai program pemerintah,” kata Adiatma, Kamis (16/8).

Pada tahun lalu Pertamina telah merealisasikan program BBM Satu Harga di 54 wilayah.

Program BBM Satu Harga merupakan program pemerintah dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dimana menjadi perhatian khusus pemerintah agar masyarakat yang tinggal di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) bisa merasakan harga BBM sesuai kententuan Pemerintah dalam rangka pemerataan dan asas keadilan.

Adiatma menambahkan konsumsi BBM Satu Harga hanya sekitar 0,3% dari total penyaluran nasional.

“Penyaluran dari Juni 2017 – Juni 2018 sekitar 56 ribu kilo liter, dengan 70% BBM jenis premium dan sisanya solar,” kata Adiatma dalam keterangan tertulisnya.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 136 Tahun 2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga JBT & JBKP Secara Nasional, Pertamina ditargetkan mendirikan lembaya penyalur di 150 wilayah selama tiga tahun dari 2017 – 2019. Pada 2017 ditargetkan 54 wilayah dan seluruhnya telah terealisasi. Pada 2018 sebanyak 67 wilayah dan 29 wilayah pada 2019.(AT)

BBM Satu Harga yang Terealisasi hingga Agustus 2018:
1.         Seimenggaris, Nunukan , Kalimantan Utara (9 Maret)
2.         Liang, Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah (9 Maret)
3.         Banggai Tengah, Banggai Laut, Sulawesi Tengah (6 April)
4.         Distrik Prime, Lanny Jaya, Papua (6 April)
5.         Wawonii Barat, Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara (11 June)
6.         Tagulandang, Kep. Sitaro, Sulawesi Utara (29 June)
7.         Distrik Fayit, Asmat, Papua ( 2 Juli)
8.         Gido, Nias, Sumatera Utara  (26 Juli)
9.         Miangas, Kab. Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (30 Juli)
10.       Kep. Sula, Maluku Utara (July, 31)
11.       Belantikan Raya, Lamandau, Kalimantan Tengah (3 Agustus)
12.       Kec. Sungai Boh, Kab. Malinau, Kalimantan Utara (7 Agustus)