JAKARTA –  PT Pertamina (Persero), badan usaha milik negara di sektor energi terintegrasi hampir dipastikan menjadi operator lapangan minyak milik National Iranian Oil Company (NIOC),  Mansouri (Bangestan–Asmari).

Syamsu Alam, Direktur Hulu Pertamina, mengungkapkan saat ini proses akuisisi Lapangan Mansouri hanya tinggal menyisakan masalah administrasi. Konsep pengelolaan yang ditawarkan Pertamina sudah diterima  Pemerintah Iran dan NIOC. Pertamina menargetkan sebelum pergantian tahun penandatanganan kontrak pengelolaan bisa direalisasikan.

“Sekarang lebih ke administrasi,  konsep besarnya sudah oke dibahas. Kalau tahun ini signing ya langsung dioperasikan. Kami  dan Pemerintah Iran sama-sama  berkeinginan begitu,” kata Syamsu di Jakarta,  akhir pekan lalu.

Sesuai dengan regulasi di Iran, untuk mengelola Blok Mansouri akan menggunakan skema service contract dengan jangka waktu 20 tahun.

Pertamina menyiapkan dana US$6 miliar untuk bisa mengoperasikan Blok Mansouri yang memiliki rata-rata produksi 62 ribu barel per hari (BPH).

Selain akan berpartner dengan perusahaan lokal Iran, Pertamina juga akan mencari mitra lainnya. Perseroan berencana hanya akan memiliki saham di Mansouri sekitar 30%-35%.

“Nanti ada mitra lokal 20%,  itu ketentuan dari Pemerintah Iran. Sisanya 80% kami akan cari partner. Share Pertamina 30%-35%,” ungkap Syamsu.

Pertamina sebelumnya mengincar dua blok migas di Iran untuk dikelola, yakni Mansouri dan Ab Teymour. Namun Iran kemudian  memutuskan pengelolaan Mansouri didahulukan.

Jika penandatanganan kontrak pengelolaan Mansouri terealisasi, Pertamina berarti sukses menyisihkan para pesaing yang juga berminat kelola blok tersebut, yakni Lukoil asal Rusia dan Maersk Oil asal Denmark.(RI)