JAKARTA – PT Pertamina (Persero) optimistis pelaksanaan program BBM Satu Harga pada tahun ini akan mencapai target. Padahal, hingga pertengahan Desember masih tersisa 16 lokasi dari target 54 lokasi yang belum terealisasi.

Muchamad Iskandar, Direktur Pemasaran Pertamina, mengatakan ke 16 lokasi tersebut akan terbangun Agen Penyalur Minyak Solar (APMS). APMS sebenarnya sudah siap secara fisik hanya tinggal menyisakan urusan legal.

“Sudah siap tinggal tera meterologi, inikan faktor legal. Target 27 Desember 2017, 54 titik sudah beroperasi,” kata Iskandar saat ditemui di Jakarta, Rabu (13/12).

Dia menambahkan sebagaian besar lokasi yang belum terbangun APMS tersebut berada di wilayah Indonesia Timur, seperti Papua dan  Kalimantan.

Iskandar menegaskan biaya distribusi BBM satu harga ke 54 titik lokasi BBM satu harga sudah ditetapkan akan ditanggung Pertamina.

Pemerintah menugaskan Pertamina untuk menjalankan program BBM satu harga dengan membangun berbagai fasilitas distribusi di 150 titik hingga 2019.

Elia Massa Manik, Direktur Utama Pertamina, mengatakan setiap tahun biaya operasional BBM satu harga diproyeksikan sebesar Rp 1 triliun hingga tiga tahun sampai terbangun APMS di 150 lokasi.

“Saat beroperasi full nanti berarti ada biaya operasional yang ditanggung Pertamina Rp 3 triliun setiap tahun,” ujar Massa, beberapa waktu lalu.

Hingga saat ini,  BBM satu harga telah mencapai 38 titik lokasi, yang terbaru adalah dengan resmi beroperasinya SPBU Kompak 26.38301 di Kecamatan Enggano: Kabupaten Bengkulu Utara,  Bengkulu: SPBU kompak 16.253.121 berada di Kecamatan Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat: SPBU Mini 65.77303 di Kecamatan Biduk Biduk, Kabupaten Berau, Provinsi, Kalimantan Utara, dan SPBU 54.85709 di Kecamatan Atambua, Kab. Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Di Enggano yang menggunakan BBM untuk transportasi darat, laut dan usaha perikanan, sebelum beroperasinya SPBU BBM satu harga tersebut, masyarakat harus membeli Premium seharga Rp 10.000,- per liter dan Solar sekitar Rp 8.000,- per liter.

Saat meresmikan keempat SPBU tersebut, Ignasius Jonan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan selalu mendorong semua sumber daya alam yang pengelolaannya diamanahkan kepada Kementerian ESDM  diusahakan untuk pemerataan dan pelayanan masyarakat yang lebih berkeadilan.

“Kami akan membuat peraturan harga BBM sama sampai ke end-user atau pengguna langsung dan berharap seluruh pemangku kepentingan dapat mendukung kebijakan ini,” tandas Jonan.(RI)