JAKARTA– PT Pertamina Hulu Energi (PHE), anak usaha PT Pertamina (Persero) di sektor eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi, mengalokasikan dana belanja modal tahun ini sebesar US$ 507,7 juta atau sekitar Rp 6,85 triliun (kurs Rp 13.500) atau naik 69% dibandingkan belanja modal tahun lalu sebesar US$ 300,3 juta atau Rp 4,05 triliun.

Gunung Sardjono Hadi, Direktur Utama PHE, penambahan belanja modal tersebut karena ada tambahan kegiatan operasional di wilayah kerja perusahaan sehingga investasi harus ditingkatkan.

“Belanja modal tahun ini kami prioritaskan untuk meningkatkan produksi Blok Offshore North West Java (ONWJ) dan West Madura Offshore (WMO),” ujarnya.

Menurut Gunung, secara keseluruhan, terdapat 53 wilayah kerja dengan prioritas Blok ONWJ di laut utara Jakarta dan WMO di perairan laut Madura pada 2017. ONWJ menjadi perhatian serius PHE karena ladang tersebut merupakan salah satu blok yang diperpanjang kontraknya dengan skema baru yakni gross split atau bagi hasil berdasarkan produksi kotor.

“Meski dengan kontrak baru, PHE bertekad untuk mempertahankan produksi sebagaimana ditekankan pemerintah,” katanya.

Gunung menjelaskan hingga akhir 2016, produksi ONWJ mencapai tingkat produksi minyak sebesar 20.851 barel per hari (BPH) dan produksi gas 98 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). “Produksi minyak dan gas dari ONWJ seluruhnya disalurkan untuk kebutuhan dalam negeri,” ujarnya. (RI/DR)