JAKARTA – PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur,  anak usaha PT Pertamina Hulu Indonesia melakukan  lifting perdana sebesar 60 ribu barel minyak mentah dari Terminal Lawe Lawe, Penajam, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (30/10).

Minyak mentah dari Blok East Kalimantan – Attaka tersebut akan diolah menjadi bahan bakar minyak (BBM) di kilang Pertamina, Refinery Unit V Balikpapan.

“Lifting minyak mentah pertama kali Pertamina Hulu Kalimantan Timur  tepat sepekan setelah operator pengelolaan diserahkan kepada Pertamina. Ini merupakan wujud nyata dukungan serta komitmen terhadap pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri,” kata Feri Sri Wibowo, Direktur Pertamina Hulu Kalimantan Timur dalam keterangan tertulisnya, Rabu (31/10).

Menurut Feri, pada lifting kali ini, minyak mentah dialirkan melalui pipa dari Terminal Lawe Lawe ke Refinery Unit V Balikpapan sebesar 60 ribu bbls dan pada waktu bersamaan Pertamina Hulu Kalimantan Timur  melaksakan pengoperasian pengapalan pertama dari Terminal Santan untuk produk kondensat (BRC). Minyak mentah yang dialirkan merupakan hasil produksi dari Wilayah Kerja East Kalimantan – Attaka yang yang dioperasikan Pertamina Hulu Kalimantan Timur.

Pertamina Hulu Kalimantan Timur merupakan cucu perusahaan Pertamina, yang mengelola Blok East Kalimantan – Attaka sejak 24 Oktober 2018, setelah prosesi alih kelola dari Chevron Indonesia Company (CICO).

Hingga akhir September 2018, produksi minyak dan kondensat WK East Kalimantan-Attaka sebesar 13.220 barel minyak per hari (bph) dan gas sebesar 69,44 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

Blok East Kalimantan-Attaka sebelummya merupakan dua blok terpisah yang kemudian disinergikan setelah kontraknya habis dan dialihkan ke Pertamina.

Pertamina mengalokasikan investasi dengan komitmen pasti investasi selama tiga tahun pertama sebesar US$79,3 juta.

Pada 2019, Pertamina merencanakan pengeboran tiga sumur di kuartal IV, 37 work over dan 308 well services dengan estimasi produksi 59,4 MMSCFD gas dan 10.639 BOPD minyak.(RI)