JAKARTA – Rencana PT Pertamina (Persero) untuk mengakuisisi blok minyak dan gas di luar negeri seperti Iran dinilai sebagai langkah  tepat. Apalagi di saat kondisi harga minyak dunia yang masih rendah.

Satya W Yudha, Anggota Komisi VII DPR, mengatakan keinginan Pertamina untuk mengelola lapangan minyak di Iran di saat kondisi harga minyak yang masih rendah sebagai langkah tepat. “Jika dibilang apakah ini waktu yang tepat, ya betul ini waktu yang tepat. Jika nanti harga minyak tinggi, tidak mudah lagi membeli blok migas,” kata Satya kepada Dunia Energi, Rabu (13/7).

Menurut Satya, selain memperhatikan waktu yang tepat, Pertamina juga tetap harus mengkalkulasikan untung dan rugi jika ikut terlibat mengelola ladang minyak di Iran. Pasalnya,  Pertamina juga masih mempunyai tugas untuk mengembangkan beberapa blok migas di dalam negeri.

“Tetap harus dipertimbangkan apakah lebih menguntungkan dibanding mengembangkan blok di Indonesia” kata dia.

Dwi Soetjipto, Direktur Utama Pertamina, sebelumnya menyatakan rencana Pertamina untuk mengelola lapangan minyak di Iran disebabkan minimnya biaya produksi di sana.

“Cost produksi rata-rata dibawah US$10  per barel, produksi murah dan kecil karena volumenya besar,“ kata Dwi.

Pertamina tengah melakukan pembicaraan untuk bisa mengelola empat  blok migas di Iran. Cadangan minyak dari empat blok tersebut diperkirakan mencapai 3 miliar barel.(RI)