JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menjajaki bermitra dengan perusahaan minyak dan gas lain untuk mengelola delapan blok migas terminasi mulai 2018 mendatang. Saat ini Pertamina masih menghitung ulang nilai keekonomian masing-masing lapangan seiring penggunaan skema kontrak bagi hasil yang baru, gross split.

“Kita sudah ada komunikasi dengan beberapa oil company, ada yang dari middle east dan ada yang dari Asia,” kata Syamsu Alam, Direktur Hulu Pertamina kepada Dunia Energi, Jumat (9/6).

Menurut Syamsu, potensi untuk mengikutsertakan mitra sangat terbuka lantaran bisa memberikan dampak positif dari sisi pengurangan risiko bisnis, terutama dari sisi keuangan perusahaan. Apalagi saat ini banyak alokasi keuangan Pertamina untuk menjalankan berbagai program.

Di sektor hulu ada persiapan transisi Blok Mahakam dan tahun ini akan dibor 15 sumur baru. Untuk hilir terdapat program bahan bakar minyak (BBM) satu harga yang terus dikejar implementasinya. Serta proyek megaproyek pembangunan dan revitalisasi enam kilang Pertamina. “Partnership sangat terbuka sebagai usaha untuk sharing risk,” tukas Syamsu.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) sebelumnya mengaku telah menerima tawaran kerja sama secara langsung dari Petronas, Malaysia untuk bergabung dengan Pertamina mengelola delapan blok terminasi.

IGN Wiratmaja Puja, Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan tidak hanya Petronas yang menyatakan minat, namun ada banyak perusahaan dari berbagai negara menyatakan minat dan siap untuk mengelola delapan blok tersebut.

“Begitu mendengar Pertamina tidak mau, banyak yang kontak. Akhir bulan ini keputusannya kan sedang dihitung. Kita tugaskan ke Pertamina karena bagus,” kata Wiratmaja.

Dia menambahkan pemerintah tetap berharap Pertamina tidak akan melepas semua hak partisipasi kedelapan blok tersebut. Apalagi sejak awal Pertamina yang diharapkan mendapatkan manfaat dari potensi yang tersisa dari blok-blok terminasi.

“Kita tunggu Pertamina. Kita harap Pertamina tetap, bagus lapangannya,” kata Wiratmaja.(RI)