President Director PT Pertamina EP Rony Gunawan menerima penghargaan Proper Emas yang diserahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

President Director PT Pertamina EP Rony Gunawan menerima penghargaan Proper Emas yang diserahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

JAKARTA – PT Pertamina EP dalam menjalankan roda perusahaan memiliki visi tumbuh bersama lingkungan. Artinya kelestarian lingkungan baik flora fauna dan lingkungan masyarakat menjadi harga mati bagi perusahaan.

Keseriusan salah satu anak perusahaan Pertamina dalam bidang lingkungan ini dibuktikan dengan sukses mendapatkan 2 Proper Emas. Acara penyerahan Proper dibuka Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, di Gedung Bidakara, Jakarta, Senin malam (23/11)

Dalam sambutannya, Wapres berpesan agar seluruh perusahaan yang sudah mendapatkan Proper agar tidak terus berpuas diri dan harus terus melakukan inovasi agar mendapatkan terobosan-terobosan yang bermanfaat. Dia menilai Pertamina dapat dijadikan sebagai role model perusahaan lain, karena pada kenyataannya Pertamina dan anak perusahaannya meraih 50% lebih Proper Emas.

“Selamat kepada kedua belas perusahaan yang mendapatkan Proper Emas, dan 50% dari Pertamina dan anak perusahaannya. Semoga bisa dicontoh oleh perusahaan lainnya. Semoga semua capaian ini menjadi tradisi dan pengalaman yang baik,” ujar Jusuf kalla.

Jusuf Kalla menambahkan pengalaman Proper selama 20 tahun harusnya membuat nilai-nilai ketaatan dan aturan lebih diimplementasikan perusahaaan. “Penggunaan sumberdaya alam yang efisien, praktek bisnis dan beretika dan mengurangi kesenjangan kesejahteraan dengan program pemberdayaan masyarakat harus terus ditingkatkan,” ujarnya.

Keberhasilan Pertamina EP dalam meraih peringkat Proper Emas tahun ini disumbangkan Rantau Field dan Subang Field. Pertamina EP juga meraih 15 Proper Hijau dan 6 Proper Biru.

Rony Gunawan, President Director PT Pertamina EP, menuturkan berbagai program yang dicanangkan secara konsisten dilakukan Pertamina EP yang tergabung dalam program Corporate Social Responsibility (CSR) . Misalnya dalam pemberdayaan masyarakat perusahaan melakukan pembinaan budidaya ikan lele yang dilakukan Rantau Field di wilayah Aceh Tamiang. Program lainnya adalah pembinaan anyaman tepas, budidaya rumput laut, budidaya tanaman hidroponik dan invovasi yang fenomenal yakni penemuan pohon listrik.

Sementara Subang Field memiliki beberapa program andalan dan ketekunan dalam meningkatkan kemandirian masyarakat sekitar wilayah operasi tambang. Program unggulannya antara lain PKBM Assolahiyah yang terbukti mampu meningkatkan pendidikan dan perekonomian warga Cilamaya.

Program CSR juga menyentuh bidang konservasi dan kelestarian keanekaragaman hayati. Konservasi hewan hampir punah menjadi fokus di bidang pelestarian fauna seperti konservasi Tuntung Laut, Bekantan, Burung Maleo, Owa Jawa, Kodok Merah dan berbagai konservasi lainnya di berbagai Field yang tersebar diseluruh wilayah nusantara.

Kemandirian masyarakat menjadi penilaian yang sangat penting dalam Proper karena dengan program yang semacam itu dapat meningkatkan kemandirian masyarakatnya, taraf perekonomian meningkat, masyarakat menjadi lebih kondusif dan mendukung seluruh kegiatan operasi. “Kemandirian masyarakat menjadi nilai tertinggi. Program kemitraan yang ada di Pertamina EP menjadi sarana umtuk mengenalkan dan memberikan pemahaman bahwa industrial migas tidak selamanya ada karena migas dapat habis. Maka, kita harus melakukan progam kemandirian agar masyarakat tidak memiliki ketergantungan dengan Pertamina EP,” papar Rony.

Agus Amperianto, Field Manager (FM) Rantau mengungkapkan bahwa Proper Emas tahun ini merupakan hasil dari kerja keras seluruh pihak. “Jadi menangnya Rantau Field merupakan menangnya PT Pertamina EP,” tegas dia.

Dia menegaskan pencapaian 2 Proper Emas, Proper Hijau dan Biru ini merupakan bentuk konsistensi Pertamina EP dalam kemandirian masyarakat. “Kekuatan Rantau Field bersama Pertamina EP tentu saja selain manajemen lingkungan juga pembinaan terhadap sosial lingkungan disekitar area perusahaan,” katanya.

Dampaknya, tutur Agus, perusahaan akan mendapat dukungan dari stakeholder atau pemangku kepentingan. “Sehingga keperluan yang dibutuhan perusahaan untuk meningkatkan operasi produksi mendapat dukungan,” tutup Agus.(LH)