JATIBARANG – PT Pertamina EP Asset 3 menargetkan peningkatan produksi minyak hingga 9.000 barrel oil per day (BOPD) sepanjang 2016 dari Jatibarang Field, meningkat dibanding target produksi tahun ini 7.900 BOPD.

Chaterine Fabriana, Operation Planning Assistance Manager Jatibarang Field, mengatakan Jatibarang Field merupakah salah satu backbone produksi dari Pertamina EP. Jatibarang Field memiliki 454 sumur, 178 sumur di antaranya merupakan sumur produksi.

“Sekarang kita mau optimasi, sehingga diharapkan tahun depan ada sekitar 200 sumur yang berproduksi,” kata dia di Jatibarang, Jumat.

Wilayah operasional Pertamina EP Jatibarang Field tidak hanya di onshore, tapi juga di offshore. Untuk onshore, Jatibarang Field memiliki tiga wilayah operasi yaitu wilayah operasi Mundu, Cemara dan Bongas sedangkan wilayah operasi offshore yaitu X-Ray.

Menurut Chaterine, untuk mengejar target produksi 2016, Pertamina EP Jatibarang Field melakukan berbagai upaya, di antaranya melakukan konversi pada sumur-sumur natural flow yang sudah depleted melalui metode lifting sesuai dengan konfigurasi sumur.

Selain itu, dalam proses perawatan sumur seperti pekerjaan skin by pass, optimasi jaringan gaslift pada struktur Cemara, kegiatan stimulasi surfactant dan juga reparasi sumur-sumur eksisting pada lapisan berpotensi besar, terus dilakukan.

Sementara itu, untuk realisasi produksi minyak tahun ini diperkirakan tidak mencapai target. Hingga awal Desember, rata-rata produksi minyak Jatibarang Field sebesar 7.200 BOPD. “Tidak tercapainya target produksi merupakan imbas dari penurunan harga minyak yang signifikan. Kondisi ini mempengaruhi alokasi biaya produksi yang turun,” ungkap dia.

Chaterine mengatakan, penghematan atau pengoptimalan anggaran yang dilakukan berupa pengurangan biaya investasi hingga biaya operasi. Penghematan biaya operasional bisa mencapai 20%-30%.

Harga minyak dunia tercatat sempat menyentuh level terendah sepanjang tujuh tahun terakhir pada 8 Desember 2015 harga minyak dunia sempat jatuh ke level terendah selama tujuh tahun terakhir. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) melemah US$2,32 menjadi US$37,65 per barel. Angka itu merupakan level terendah sejak Februari 2009. Sedangkan harga minyak Brent susut US$2,27 ke level US$40,73 setelah menyentuh level terendah US$40,60 pada Februari 2009.(AT)