CEPU– Pertamina EP Asset 4 Cepu Field, unit operasional PT Pertamina EP yang beroperasi di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur serta juga merupakan kontraktor kontrak kerja sama (KKS) di bawah naungan SKK Migas, berhasil meningkatkan produksi lapangan migas bekas kerja sama operasi (KSO) PT Geo Cepu Indonesia (GCI) yang telah dinyatakan pailit.

“Sejak ditinggalkan KSO GCI setelah Agustus 2017 produksi existing tinggal 200 barel per hari (bph) dan alhamdulillah pada periode Oktober 2017 kami sudah mencapai produksi di atas 700 bph,” ujar Heru Irianto, Pertamina EP Asset 4 Cepu Field Manager, dalam keterangan tertulis kepada Dunia-Energi, Sabtu (28/10).

PT Geo Cepu Indonesia melalui surat nomor 07-410/OL-Dir/GCI/2017 tertanggal 14 Agustus 2017 perihal Pemutusan Hubungan Kerja menyatakan bahwa sehubungan dengan rencana efisiensi dan melihat kondisi perusahaan saat ini, dengan berat hati perusahaan memutuskan untuk melakukan PHK kepada seluruh karyawan dan karyawan PT GCI yang dalam perjanjian kerja sama operasi dengan PT Pertamina EP dikenal dengan nama KSO Pertamina EP-GeoCepu Indonesia terhitung sejak 15 Agustus 2017.

Terkait dengan penyelesaian hak dan kewajiban perusahaan dan karyawan, menurut surat yang diteken Direktur Utama GEO Cepu Indonesia Jiao Xiao Meng, menyatakan akan diberikan sesuai aturan yang berlaku dan diselesaikan sesuai kesepakatan bersama yang akan dituangkan dalam perjanjian bersama.

Belakangan, Pertamina EP melakukan assesment terhadap bekas karyawan GCI untuk diterima sebagai pekerja dan menggarap lapangan yang dikelola pada eks-KSO Pertamina EP-GCI.

Heru menjelaskan, untuk meningkatkan produksi di lapangan eks-GCI tersebut dilakukan beberapa tahapan, melakukan skala prioritas potensi terbesar gain produksi untuk perawatan, dan dengan menghidupkan sumur – sumur yang mati. Selain itu, Pertamina EP Field Cepu bekerjasama dengan masyarakat penambang mengembalikan sumur-sumur atau aset-aset negara yang sebelumnya dikelola oleh masyarakat penambang.

“Kami juga memperbaiki fasilitas produksi serta mengembalikan efisiensi subsurface pump diatas 80%”, jelas Heru.

Dia menjelaskan target akhir tahun lapangan eks- GCI sebesar 1.080 bph. “Kami berharap hasilnya lebih besar dari target tersebut,” katanya.

Terhitung sejak 24 Oktober 2017, total realisasi produksi Cepu Field di atas 2.200 bph atau sekitar 115 % dari target rata – rata produksi minyak Cepu Field setahun sebesar 1.862 bph.
Sementara untuk produksi gas, mencapai 68,7 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD) dengan tingkat penjualan gas yang terserap mencapai 42,5 MMSCFD.

“Harapan kami produksi hingga akhir tahun dapat terus ditingkatkan sehingga dapat membantu pemenuhan target produksi migas nasional,” katanya. (DR)