BLORA– PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) yang merupakan kontraktor kontrak kerjasama dibawah naungan SKKMigas, terus berupaya untuk memenuhi target produksi minyak nasional. Hal ini ditunjukkan dengan komitmen Cepu Field, unit usaha di bawah Pertamina EP Asset 4, yang berhasil menjaga pasokan gas yang diproses di Central Processing Plant (CPP) Gundih yang terletak di Desa Sumber, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

“Alhamdulillah kami bisa menjaga pasokan gas kepada konsumen kami dengan menjaga kehandalan Central Processing Plant kami di Gundih. Gas dari CPP Gundih disalurkan salah satunya kepada PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap) Tambak Lorok di Semarang untuk pemenuhan kebutuhan energi Listrik”, ujar Afwan Daroni dalam keterangan tertulis kepada Dunia Energi, Kamis (18/7).

Saat ini PLTGU Tambak Lorok memiliki dua unit pembangkit listrik dengan jumlah produksi listrik sekitar 1.400 megawatt. PT Indonesia Power, anak usaha PT PLN (Persero), saat ini mengembangkan unit (Blok) ketiga PLTGU Tambak Lorok dengan kapasitas hampir 600-850 MW. Menurut rencana, operasional pembangkit Blok Tiga itu diproyeksikan pada 2020.

Pengoperasian Bok Tiga PLTGU Tambak Lorok menggunakan gas sebagai energi primer nanti dari PT Pertamina Gas (Pertagas), anak usaha PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) sebanyak 50 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) melalui pipa Gresik-Semarang.

 

Indonesia Power bersama mitra tengah mengembangkan PLTGU Tambak Lorok Blok 3 (Foto: Hutama Karya)

Afwan menjelaskan CPP Gundih beroperasi dengan kapasitas produksi mencapai 50 MMSCFD. Produksi gas tersebut berasal dari delapan sumur gas yang berada di sekitar lokasi fasilitas pengolahan, yaitu Sumur RBT 01, RBT 03, RBT 02 di Desa Sumber, KDL 01 Di Desa Temulus, KTB 1,3,6 di Desa Pulo dan KTB 02, 04 di Desa Wado.

Afwan juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan di sekitar wilayah operasi yang terus mendukung dan menjamin kelancaran operasi perusahaan.
“Dengan hubungan baik selama ini kami dapat beroperasi secara normal dan terus memproduksikan migas bagi pemenuhan target produksi nasional. Semoga dalam kegiatan selanjutnya dukungan dari stakeholder kepada kami tetap terjaga harmonis,” ujarnya. (DR)