CIREBON- Pertamina EP Asset 3, unit operasional PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) di sektor hulu minyak dan gas bumi, memasok sebanyak 90% dari sekitar 10.000-an barel per hari produksi minyak ke dua kilang (refinery unit/RU), yaitu RU IV Cilacap, Jawa Tengah dan RU V Balikpapan, Kalimantan Timur. Sejumlah 10% produksi minyak sisanya dikirimkan ke RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat.

Fahruddin, Manajer Keuangan Pertamina EP Asset 3, mengatakan rendahanya pasokan minyak ke RU VI Balongan-kendati lokasinya paling dekat dari lapangan yang dikelola unit bisnis Pertamina EP Asset 3- karena spesifikasi RU yang dimiliki Pertamina berbeda. Minyak yang dihasilkan dari lapangan di wilayah Pertamina EP Asset 3 hanya cocok untuk RU Cilacap dan RU Balikpapan. “Jenis minyak kami, yaitu Jatibarang dan Arjuna tidak cocok untuk RU Balongan,” ujar Fahruddin di Cirebon, Senin (28/8) sore.

Dewanto Hidayat Wahyutomo, Pejabat Sementara General Manager Pertamina EP Asset 3, menjelaskan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas tersebar di tujuh kabupaten di Jawa Barat. Pertamina EP Asset 3 membagi kegiatan operasinya ke dalam tiga lapangan (field), yaitu Field Tambun (Bekasi dan Karawang), Field Subang (Karawang dan Subang), serta Field Jatibarang (Indramayu, Cirebon, dan Majalengka).

“Field Jatibarang memberi kontribusi terbesar produksi minyak, yaitu 6.296 barel per hari (bph), Field Tambun 2.070 bph, dan Subang 1.815 bph. Sedangkan untuk gas Field subang memproduksi 205,17 juta kaki kubik per hari (mmscfd), Jatibarang 46,44 mmscfd, dan Tambun 25,23 mmscfd,” ujar Dewanto.

Menurut dia, Pertamina EP Asset 3 mampu menjalankan operasi secara efisien tanpa mengabaikan aspek pengelolaan lingkungan yang baik di tengah kondisi kiris harga minyak global yang terjadi dalam tiga tahun terakhir.

Dewanto mengakui, kontribusi produksi migas Pertamina EP Asset 3 terhadap PT Pertamina EP tergolong kecil. Namun, jika dirinci kontribusi produksi gas kepada indu usaha berada di peringkat kedua setelah Pertamina EP Asset 2. “Sumbangan Pertamina EP Asset 3 ke Pertamina EP bias mencapai 20%-25% dengan estimasi biaya produksi US$17-US$ 20 per barel,” katanya.

Pertamina EP Asset 3 saat ini melakukan eksplorasi sumur Bambu Besar di Field Subang dan diproyeksikan akan dilakukan pemboran produksi pada Oktober 2017 dari proyeksi awal pada 2018. Selain itu, Field Subang juga tengah mengembangkan pemboran sumur di Jatiasri sebanyak tujuh titik, lima sumur di antaranya akan diproduksikan pada tahun ini sehingga menambah produksi minyak Pertamina EP Asset tiga sekitar 1.000 bph.

Pertamina EP saat ini berada di urutan ketiga penghasil minyak terbesar di Indonesia di bawah PT Chevron Pacific Indonesia dan Mobil Cepu Ltd. (DR)