BOJONEGORO– PT Pertamina EP Aset 4, anak usaha PT Pertamina (Persero) di sektor eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi nasional, bersama beberapa kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) menyosialisasikan industri hulu migas di Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa (16/5). Kegiatan Edukasi Migas ini diinisiasi oleh SKK Migas perwakilan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) bersama KKKS bekerjasama dengan Yayasan Sedulur Pena.  

Acara yang bertema “Ketahanan Energi Hari Ini dan Esok” tersebut dihadiri oleh Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa Ali Makhsyar, Komandan Kodim Bojonegoro Lektol (Inf) M Herry Subagyo, Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu Sri Bintoro, Ketua DPRD Bojonegoro Mitro’atinm dan perwakilan dari KKKS yang berada di area Jawa Timur. Peserta kegiatan ini sekitar 500 orang siswa SMA dan sederajat di Bojonegoro.

Ali Makhsyar mengatakan Kabupaten Bojonegoro adalah Kabupaten yang memiliki potensi migas yang kaya.  “Di Bojonegoro terdapat beberapa perusahaan migas yang beroperasi dan menghasilkan produksi sebesar 20% dari total migas nasional,” ujarnya.

Sementara itu, Mitro’atin Ketua DPRD Bojonegoro, menjelaskan Bojonegoro patut bersyukur atas potensi migas yang ada, karena dengan adanya kegiatan migas Pendapatan Asli Daerah menjadi cukup tinggi.

“Tahun 2016, Bupati bersama DPRD Bojonegoro membagikan beasiswa pendidikan kepada siswa SMA. Itu semua bersumber dari hasil migas. Maka itu kami ajak adik-adik yang hadir disini untuk membantu kegiatan migas agar berjalan lancar”, kata dia.

Pandjie Galih Anoraga, Government & Public Relation Assistant Manager Pertamina EP Asset 4, mengatakan Pertamina EP Aset 4 dalam kegiatna ini menyampaikan kegiatan operasi dan tanggung jawab sosial perusahaan. Dia berterima kasih
kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bojonegoro, SKKMigas, Kodim 0813/Bojonegoro, Polres Bojonegoro serta para pihak terkait yang telah mendukung terlaksananya kegiatan ini.

“Kegiatan ini positif dan kami bisa menyampaikan informasi tentang industri hulu migas kepada generasi muda penerus bangsa,” ujar Pandjie dalam siaran pers yang diterima Dunia-Energi.

Dia berharap kegiatan sosialisasi seperti dapat dilakukan secara bertahap dan diikuti oleh pemangku kepentingan yang lebih beragam agar seluruh pihak memiliki visi yang sama soal industri migas. (dr)