JAKARTA– PT Pertamina (Persero), badan usaha milik negara di sektor energi terintegrasi, meluncurkan kerjasama dengan Center for Strategic and International Studies (CSIS). Kerjasama ini mencakup dua program yaitu Southeast Asia Energy Security Initiative dan The Banyan Tree Leadership Forum, yang akan fokus mengkaji isu energi di Asia Tenggara serta isu penting lain yang memengaruhi kawasan tersebut.

Syahrial Mukhtar, Sekretaris Perusahaan Pertamina, mengatakan program CSIS-Pertamina Southeast Asia Energy Security Initiative mencakup rangkaian forum roundtable untuk mengkaji isu penting sektor energi di kawasan Asia Tenggara. Forum ini akan melibatkan pejabat senior Amerika Serikat dan Indonesia, manajemen Pertamina, akademisi, analis dan kalangan pemerhati kebijakan.

“Hasil diskusi akan dituangkan dalam makalah kajian kebijakan yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan di Amerika Serikat dan Asia Tenggara, termasuk kongres, pejabat eksekutif, lembaga think-tank, akademisi, dan komunitas LSM,” katanya dalam siaran pers yang diterima Dunia-Energi.

Sementara itu, program CSIS-Pertamina Banyan Tree Leadership Forum merupakan kelanjutan dari program Banyan Tree Leadership Forum yang telah berjalan selama ini. Forum ini telah dikenal luas sebagai wadah bagi para pemimpin Asia dan Amerika untuk menyampaikan visi dan pandangan mereka tentang isu-isu penting yang berdampak pada hubungan regional dan bilateral.

Beberapa tokoh yang sebelumnya telah menjadi pembicara dalam forum ini termasuk Perdana Menteri Malcolm Turnbull, mantan Sekjen ASEAN Surin Pitsuwan, Senior Advisor Presiden RI yang sekarang menjabat Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, mantan Menlu Singapura K. Shanmugam, Senator AS, Patrick Leahy dan mantan Presiden Vietnam Truong Tan Sang. Selain itu, Menlu Australia Julie Bishop dan Mantan Deputi Perdana Menteri Australia Wayne Swan juga masuk dalam daftar panjang pembicara Bayan Tree Leadership Forum.

“Saat ini merupakan momen yang tepat untuk memastikan bahwa isu-isu energi mempengaruhi kawasan Asia Tenggara. Pertamina sangat antusias untuk menjadi bagian dari upaya ini, termasuk untuk mengupayakan hubungan kerjasama antara Amerika Serikat dan negara-negara Asia Tenggara,” ujarnya.

Sebagai kegiatan pertama dalam payung kerjasama ini, CSIS akan menyelenggarakan diskusi panel dengan tema “Australia and Indonesia’s energy, resources and security” pada Selasa, 21 Maret pukul 13.30 – 15.00 waktu Washington DC. Kegiatan ini akan menghadirkan Deputi I Kantor Staf Presiden RI, Darmawan Prasodjo.

“Pertamina dan CSIS telah meluncurkan program berkelas dunia yang akan menjembatani hubungan Amerika Serikat dengan Indonesia dan negara Asia Tenggara lebih jauh”, kata Darmawan. (DR)