JAKARTA – Jelang pemberlakuan perluasan mandatory biodiesel 20% atau B20 untuk dicampur dengan solar, pemerintah akhirnya menunjuk 11 badan usaha yang menjual B20 non Public Service Obligation (PSO). Ke-11 badan usaha akan mendapatkan pasokan biodiesel dari 19 perusahan yang juga telah ditunjuk pemerintah melalui mekanisme penunjukan langsung.

Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No 1936 K/ 10/MEM/2018 menetapkan 11 badan usaha penjual B20 berikut dengan alokasi biodiesel yang didapat untuk periode September-Desember 2018.

Tiga badan usaha dengan alokasi terbesar adalah PT Pertamina (Persero)  595.168 ribu kiloliter (KL),
. PT AKR Corporindo Tbk 120.800 KL; dan PT Exxonmobile Lubricants Indonesia 73.050 KL.

Selain itu, PT Jasatama Petro Indonesia mendapat 26.400 KL; PT Petro Andalan Nusantara 60.000 KL; PT Shell Indonesia 21.040 KL, PT Cosmic Indonesia 1.640 KL; PT Cosmic Petroleum Nusantara 4.309 KL; PT Energi Coal Prima 26.400 KL; PT Petro Energy 1.600 KL dan PT Gasemas 10.000 KL

Total alokasi biodiesel untuk perluasan B20 hingga Desember ditetapkan sebesar 940.407 KL.

Selain alokasi biodiesel untuk perluasan B20 Non PSO, pemerintah juga telah menetapkan alokasi biodiesel PSO untuk periode Mei hingga Desember 2018 yang ditetapkan sebesar 1.950.205 KL terdiri dari Pertamina sebanyak 1.910.205 KL dan AKR sebanyak 40.000 KL.

Mas’ud Khamid, Direktur Pemasaran Retail Pertamina, mengatakan Pertamina telah siap menjalankan program perluasan B20. Ini ditunjukkan dengan kesiapan fasilitas pengolahan BBM Pertamina untuk mencampur biodiesel dengan solar.

Pertamina telah menyiapkan 52 terminal BBM tambahan untuk mencampur biodiesel dan hanya tinggal menunggu pasokan Bahan Bakar Nabati (BBN).

“Sebanyak 112 terminal BBM, 60 terminal sudah salurkan B20 dan 52 belum karena belum ada pasokan FAME (biodiesel) dari badan usaha BBN,” ujar Mas’ud, Selasa malam (28/8).

Dia menuturkan hingga Agustus lebih dari 50% kuota biodiesel telah dicampur dengan solar. Sisanya sekitar 900 ribu KL biodiesel yang harus dicampur, baik untuk PSO maupun Non PSO.

“Potensi tambahan penyaluran FAME untuk PSO November-Desember hampir 500 juta liter, untuk Non PSO 400 juta liter, jadi hampir 900 juta liter,” tandas Mas’ud.(RI)