JAKARTA – PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Retail, menargetkan mengoperasikan 1.000 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) pada 2020. Saat ini, Pertamina Retail baru mengoperasikan 136 SPBU, 70 di antaranya berada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Toharso, Direktur Utama Pertamina Retail, mengatakan Pertamina akan lebih fokus mengakuisi SPBU swasta karena prosesnya lebih cepat dibanding membangun dari awal. “Setiap hari ada saja yang datang ke kami. Hingga saat ini ada 280 SPBU swasta yang ditawarkan ke Pertamina,” kata Toharso.

Selain akuisisi, Pertamina juga memiliki cara lain untuk menambah jumlah SPBU, yakni membentuk KSO atau bermitra dengan pihak lain dengan sistem bagi hasil serta membangun SPBU baru.

Namun, menurut Toharso, untuk membangun SPBU baru Pertamina harus melewati puluhan alur birokrasi serta rata-rata membutuhkan waktu lebih dari satu tahun dalam proses perizinan. Ada 25 perizinan seperti AMDAL, domisili, dan lain sebagainya yang harus dipenuhi untuk bangun SPBU.

Dari puluhan perizinan tersebut masih harus melalui izin tidak resmi lain, misalnya mendapatkan restu dari lingkungan sekitar. “Kita harus tanda tangan izin dengan bangunan sekitar, setelah itu pernyataan ke lurah,” tukas dia.

Pada 2016, Pertamina menganggarkan Rp 500 miliar untuk menambah jumlah SPBU. Anggaran akan ditingkatkan 100% pada 2017. “Untuk RKAP 2017 kita investasi Rp 1 triliun untuk penambahan SPBU baru,” tandas Toharso.(RI)