JAKARTA – Indonesia akan memasok gas alam cair (Liquefied Naturan Gas/LNG) untuk dua negara di kawasan Asia Selatan, yakni Bangladesh dan Pakistan. LNG akan dipasok PT Pertamina (Persero) dan disalurkan kepada dua badan usaha milik Bangladesh dan Pakistan.

Petrobangla akan mewakili Bangladesh dan Pakistan melalui Pakistan LNG Limited.

“LNG disalurkan dari Pertamina ke Pakistan dan Bangladesh masing-masing berkapasitas 1 Million Ton Per Annum (MTPA)-1,5 MTPA,” kata Arcandra Tahar, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat ditemui di Kementerian ESDM Jakarta, Selasa (16/1).

Arcandra mengatakan kesepakatan kerja sama dengan Bangladesh dan Pakistan merupakan kelanjutan dari penjajakan yang telah dilakukan pemerintah. Dengan Bangladesh misalnya, penjajakan telah dilakukan sejak tahun lalu saat penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) kerja sama pada September 2017. Demikian pula dengan Pakistan, penjajakan sudah dilakukan sebelumnya.

Rencananya kerja sama sektor migas antara Indonesia dengan Bangladesh dan Pakistan akan berlangsung selama 10 tahun dengan total nilai perdagangan mencapai US$ 12 miliar.

“Selama 10 tahun dengan nilai trading masing-masing up to 6 billion. Itu data yang saya terima,” kata Arcandra.

Menurut Arcandra, kepastian kerja sama akan dibahas saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke empat negara di kawasan Asia Selatan, yakni India, Sri Lanka, Bangladesh dan Pakistan.

Pemerintah Indonesia dan Pertamina sendiri berharap dalam kunjungan tersebut sudah bisa dipastikan kelanjutan dari kerja sama.

“Belum kontrak, kelanjutan MoU. Kalau bisa sih katanya Sales Purchase Agreement (SPA), tapi itu menurut informasi Pertamina, yang jelas salah satu agenda ESDM bahas itu (kerja sama),” tandas Arcandra.(RI)