JAKARTA – PT Pertamina Gas (Pertagas), anak usaha PT Pertamina (Persero) menandatangani perjanjian kerja sama bisnis gas dengan beberapa pihak antara lain Perjanjian Pengangkutan Gas (PPG) dengan PT Parna Raya dan PT Inti Alasindo untuk pengangkutan masing-masing 40 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Sumber pasokan gas dari kedua perusahaan tersebut berasal dari Husky – CNOOC Madura Limited (HCML).

Selain itu, Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) ditandatangani antara PT Pertagas Niaga dan PHE Offshore North West Java (ONWJ), EMP ONWJ Ltd, KUFPEC Indonesia (ONWJ) B.V. Gas akan disalurkan dari lapangan BD ke Onshore Receiving Facilities (ORF) Kraton milik HCML selanjutnya disambung (tie in) ke pipa transmisi gas open access Porong-Grati melalui pipa transmisi open access Semare sepanjang kurang lebih 12 km yang akan dibangun Pertagas dan direncanakan mulai beroperasi pada kuartal I 2017.

Konsumen utama gas tersebut adalah pembangkit listrik milik PT Indonesia Power di Grati, Kabupaten Pasuruan. Kerja sama ini adalah salah satu bagian dari program 35.000 MW.

Selanjutnya gas milik Parna Raya digunakan seluruhnya untuk Indonesia Power Grati, sedangkan gas milik Inti Alasindo sebagian akan digunakan  untuk kebutuhan industri di Jawa Timur,  memanfaatkan pipa eksisting milik Pertagas yang sudah ada dari Porong – Gresik selain nantinya memanfaatkan pipa Porong-Grati.

Hendra Jaya, Presiden Direktur Pertagas, mengungkapkan kerja sama ini adalah bagian dari pengembangan portofolio bisnis Pertagas terutama dibidang niaga dan tranportasi gas yang terbukti terus berkembang. “Selain untuk keberlanjutan usaha Pertamina, kesepakatan yang ditandatangani hari ini tentu sangat dinantikan karena dampak positifnya bagi perekonomian nasional “kata Hendra di Jakarta, Selasa (30/8).

Sementara itu, jumlah kontrak jual beli gas yang diperjanjikan antara Pertagas Niaga, dengan PHE ONWJ, EMP ONWJ Ltd, dan KUFPEC Indonesia (ONWJ)B.V selaku pemegang Participating Interest (PI) pengelolaan blok ONWJ adalah sebesar 1,24 TBTU (Trillion British Thermal Unit) dengan Jumlah penyerahan harian 3 BBTUD untuk 2016 dan 8 BBTUD untuk 2017.

Gas dikirim melalui Onshore Receiving Facility (ORF) Cilamaya dan pipaeksisting milik Pertagas di Jawa Barat untuk mendukung kegiatan industri diwilayah Jawa Barat seperti keramik, kaca, pabrik otomotif, pabrik alatberat, pabrik bahan material bangunan dan pabrik makanan.”Perjanjian jual beli gas ini menunjukkan  komitmen kami untuk mendukung industri terutama di wilayah Jawa bagian Barat,” kata Beni J. Ibradi, Direktur Utama PHEONWJ.

Yenni Andayani, Direktur Gas dan EBT Pertamina menyatakan adanya perjanjianjual beli dan juga pengangkutan gas oleh Pertamina dan afiliasinya bersamapara mitra merupakan bentuk konkret komitmen Pertamina sebagai BUMN energidalam upaya penyediaan energi bagi industri strategis dan ketenagalistrikannasional.”Pertamina bangga dapat berkontribusi positif bagi kesuksesanprogram-program pemerintah di sektor energi,” tutup Yenni.(RI)