JAKARTA –  PT Pertagas Niaga, anak usaha PT Pertamina (Persero) dibidang jasa pembangunan infrastruktur dan pengangkutan gas akan menjadi pemasok utama gas untuk memenuhi kebutuhan lima pembangkit listrik tenaga gas (PLTG)  milik PT PLN (Persero).

Achmad Fauzi, Vice President Commercial LNG dan CNG Pertagas Niaga, mengatakan lima pembangkit tersebut tersebar di Bangka, Belitung, Pontianak Nias, serta Lombok.

“Total (kapasitas) di lima tempat itu kurang lebih sekitar 500 megawatt (MW),” kata Achmad kepada Dunia Energi, Senin (16/10).

Menurut Achmad, tahap tender telah diikuti Pertagas Niaga sejak Juli 2017. Pertagas Niaga menjadi pihak yang paling unggul dalam penawaran karena mencantumkan penawaran harga yang paling efisien.

Pertagas Niaga berharap keputusan resmi yang diikuti dengan penandatangan kontrak bisa segera dilakukan dalam waktu dekat.

“Mudah-mudahan dengan PLN kami segera selesai negoisasi dalam waktu dekat tanda tangan komitmen ditunjuk sebagai pemenang. Dalam waktu 9-12 bulan kedepan proyek bisa berjalan,” ungkap dia.

Achmad mengatakan nantinya pasokan gas akan berasal dari PT Pertamina Arun Gas di Aceh dan Kilang LNG milik PT Badak NGL di Bontang.

“Kita modifikasi fasilitas existing mereka,  sekarang kan cuma FSRU saja. Nantinya bisa dipakai untuk akomodasi kapal-kapal kecil untuk transportasikan LNG kapal kami ke pembangkit PLN,” ungkap dia.

Menurut Achmad, pasokan LNG melalui fasilitas mini LNG ini akan berlangsung selama dua tahun. PLN membutuhkan pasokan gas dalam skala kecil untuk melakukan uji coba terhadap fasilitas pembangkit yang dibangun karena saat ini belum tersambung oleh jaringan pipa.

Pasokan gas ke pembangkit merupakan salah satu pelayanan yang ditawarkan  Pertagas Niaga untuk menyasar konsumen yang membutuhkan pasokan gas dalam skala kecil namun belum tersentuh jaringan pipa. Jika harus bangun jaringan baru dipastikan akan membutuhkan biaya besar.

“Brigging skemanya, kita berikan solusi ke PLN sampai nantinya fasilitas permanen mereka sudah available,” tandas Achmad.(RI)