JAKARTA – PT Pertamina Gas (Pertagas), anak usaha PT Pertamina (Persero) mulai melakukan penjajakan untuk memasarkan gas yang akan melalui pipa transmisi Gresik – Semarang (Gresem). Hal itu dilakukan karena proyek yang dimulai sejak 2006 ini akan selesai pada tahun ini.

Hatim Ilwan, Public Realtion Manager Pertagas, mengatakan Pertagas mulai memasarkan gas yang melalui dua provinsi, yakni Jawa Timur dan Jawa Tengah. Serta tujuh kabupaten dan kota, terdiri dari Gresik, Lamongan, Bojonegoro, Blora, Grobogan, Demak, dan Semarang.

“Penyerap gas yang ada di jalur pipa itu banyak yang butuh gas, tersebar di wilayah Gresik sampai Lamongan,” kata Hatim, Rabu malam (21/6).

Dia memaparkan Pertagas tetap komitmen menyelesaikan pembangunan pipa pada tahun ini, meskipun awalnya akan dikerjakan bersamaan dengan Proyek Jambaran Tiung Biru sebagai pemasok utama gas yang saat ini pengerjaannya justru molor.

“Dari sisi EPC sudah 60% lebih. Kita tetap komitmen diselesaikan tahun ini. Tugas kita kan menyelesaikan gasnya, nanti tentu pemerintah akan berpikir, kemudian corporate (Pertamina) dalam proses terus. Jadi kita inline paralel kita selesaikan, kita cari juga gasnya,” ungkap Hatim.

Pipa gas Gresem dengan panjang 267 km merupakan salah satu dari tiga ruas yang dilelang Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) pada 2006. Ruas pipa transmisi gas dibangun sebagai jaminan penyediaan gas sepanjang pulau Jawa secara berkelanjutan. Fokus utama pipa ruas Gresem adalah untuk mengalirkan gas dari wilayah Jawa Timur untuk memenuhi kebutuhan gas di wilayah Jawa Tengah.

Menurut Hatim, tujuan utama pipa tersebut didedikasikan untuk membantu pertumbuhan industri di wilayah Jawa Tengah yang selama ini tidak mendapatkan pasokan gas karena ketersediaan infrastruktur berpusat di Jawa bagian barat dan timur.

Nantinya pipa dengan kamampuan kapasitas maksimal 500 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) akan terintegrasi juga dengan East Java Gas Pipeline, sehingga perusahaan juga bisa mendapatkan alternatif sumber gas selain dari Jambaran TIung Biru.

“Rancangan awal untuk siapkan kebutuhan listrik dan industri. Itu backbonenya. Selama ini gas di wilayah Jawa Tengah belum tersedia secara infrastruktur,” kata Hatim.

Selain Gresem yang pengerjaannya ditargetkan selesai tahun ini, Hatim Pertagas sedang melakukan penyelesaian pipa untuk menyambungkan gas ke Petrokimia Gresik sepanjang 70 KM. “Pipa menyambung dari East Java Gas Pipeline (EJGP). Gas nya ada dari Kangean, Husky, Santos,” tandasnya.(RI)