JAKARTA – PT Pertamina Gas (Pertagas), anak usaha PT Pertamina (Persero) tetap berkomitmen  menyelesaikan proyek gas Gresik-Semarang (Gresem) pada 2017 tanpa menunggu penyelesaian proyek Jambaran Tiung Biru sebagai pemasok gas yang baru on stream pada 2019. Hendra Jaya, Direktur Utama Pertagas menyatakan sebagai ganti gas Jambaran Tiung Biru, Pertagas akan mencari sumber gas lain.

“Gresem jalan terus. Kita sedang cari sumur-sumur mana yang bisa digunakan Gresem. Dari Jawa Timur masih ada manfaat kita coba,” kata Hendra.

Menurut Hendra, Pertagas berkomitmen untuk tetap menyelesaikan tugas negara terkait pmebangunan infrastruktur gas, karena itu berbagai opsi harus terus dikaji sehingga jadwal yang sudah dirumuskan tidak molor. “Sebenarnya Jambaran – Tiung Biru kan kita harusnya bersama dengan Gresem. Jambaran Tiung Birunya terlambat, kita putuskan untuk terus saja,” tegasnya.

Hingga kuartal I 2016, pembangunan pipa gas ruas Gresem)  berdiameter 28 inchi dengan panjang 267 km telah mencapai 75%. Pembangunan pipa Gresem diharapkan rampung pada kuartal I 2017. Pipa gas open access Gresik–Semarang dengan kapasitas maksimal 500 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

Pipa gas Gresem  merupakan salah satu dari tiga ruas yang dilelang oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) pada  2006. Ruas pipa transmisi gas baru ini dibangun sebagai jaminan penyediaan gas sepanjang pulau Jawa secara berkelanjutan. Fokus utama pipa ruas Gresem adalah untuk mengalirkan gas dari wilayah Jawa Timur untuk memenuhi kebutuhan gas di wilayah Jawa Tengah.(RI)