JAKARTA –  PT Pertamina (Persero) akan tetap menjalankan operasi di Blok Mahakam, meski belum ada  kepastian keikutsertaan PT Total E&P Indonesie. Proses valuasi aset menjadi syarat jika Total masih berminat bergabung di blok yang dikelolanya hingga akhir tahun ini.

Arif Budiman, Direktur Keuangan Pertamina,  mengatakan sampai saat ini belum ada komunikasi lanjutan terkait rencana Total yang tetap berminat akuisisi sebagian saham Pertamina di Mahakam,  meskipun permintaan insentif  Total ditolak pemerintah.

“Ya kita sih harus siap dengan apapun skenarionya. Jadi kalau enggak bisa diselesaikan (dengan Total), mau tidak mau 1 Januari 2018 harus sudah menjadi operator,” kata Arif saat Rapat Kerja Pertamina dengan Komisi VII DPR,  Senin (28/8).

Menurut Arif, Pertamina  masih berpegang terhadap surat keputusan pemerintah sebelumnya yang mengizinkan Pertamina melepas saham kepada pihak lain dengan maksimal sebesar 30%. Untuk itu nilai valuasi aset dalam perhitungan perusahaan masih sebesar angka tersebut.

Hingga saat ini belum ada perhitungan nilai aset jika pemerintah merubah kebijakan dan membolehkan Total mengakuisisi 39% saham di Mahakam.

Arif mengatakan kalaupun berminat maka pihak Total yang seharusnya berinisiatif melakukan pembahasan dan menghubungi Pertamina.

“Kita masih sesuai perintah yang terdahulu 30%, kalau setuju pun nanti itu juga akan dibicarakan lagi dengan Total apa sesuai nilainya,” ungkap dia.

Sesuai dengan keputusan pemerintah Blok Mahakam diserahkan ke Pertamina pasca kontrak Total dan partnernya Inpex Corporation berakhir akhir tahun ini.

Disisi lain, Pertamina sudah melakukan investasi lebih awal pada tahun ini di Blok Mahakam untuk mencegah penurunan produksi.

Syamsu Alam, Direktur Hulu Pertamina,  menyatakan Pertamina sampai saat ini tidak menunggu instruksi dari siapapun terkait pengelolaan blok Mahakam, karena sesuai dengan keputusan pemerintah sebelumnya jika ada perusahaan yang ingin lakukan farm in harus melalui Pertamina.

“Kita tidak menunggu instruksi Pemerintah karena sudah jelas bahwa siapapun yang akan farm in di blok Mahakam dilakukan melalui mekanisme B to B dan besarnya juga mengacu pada surat yang ada,” kata Syamsu.(RA)