JAKARTA – PT Pertamina (Persero) mengalokasikan dana investasi US$280 juta untuk Blok Ogan Komering, Sumatera Selatan dan Tuban, Jawa Timur pasca 2018. Pertamina akan melanjutkan pengelolaan kedua blok minyak dan gas tersebut yang kontraknya akan berakhir pada akhir Februari 2018.

“Blok Ogan Komering bermitra dengan Talisman dengan produksi 2016 (gross) sebesar 3 MBOEPD dan potensi cadangan (gross) sebesar 2 MMBOE, Pertamina menganggarkan investasi pasca 2018 dengan estimasi US$200 juta,” kata Wianda Pusponegero, Vice President Corporate Communication Pertamina di Jakarta, Rabu (11/5).

Blok Ogan Komering dikelola Joint Operation Body (JOB) antara Pertamina dengan Talisman Energy melalui JOB Pertamina-Talisman (OK) Ltd.

Untuk Blok Tuban, Pertamina bermitra dengan Petrochina  dengan target produksi 2016 (gross) sebesar 4 MBOEPD dan potensi cadangan (gross) sebesar 4 MMBOE.  “Investasi di Blok Tuban sendiri sebesar US$80 juta,” kata Wianda.

Menurut dia, Pertamina sudah mengirimkan surat minat ke pemerintah dalam rangka pengajuan perpanjangan kontrak pengelolaan kedua blok tersebut.

“Surat minat sudah dikirim awal tahun ke pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM. Jadi nanti tinggal diproses lebih lanjut,” katanya.

Menurut Wianda, meskipun Blok Ogan Komering memiliki cadangan yang lebih sedikit dibanding Blok Tuban, dana investasinya lebih besar karena ada beberapa indikator yang mempengaruhi pengelolaan blok di wilayah Sumatera itu.

“Kita lihat dari kondisi lapangannya berbeda dan jauh lebih sulit. Selain itu ada juga pertimbangan personil serta sisi aspek operasional,” ungkap dia.

Perpanjangan kontrak pengelolaan blok migas oleh Pertamina merupakan bagian dari pengembangan sektor hulu perusahaan pelat merah tersebut. Produksi migas Pertamina saat ini berkontribusi 21% dari total produksi nasional. sementara penguasaan cadangan migasnya baru 26%.

“Kita punya target seperti Petronas, semuanya diatas 50%,” tandas Wianda.(RI)