JAKARTA– Harga minyak mentah dunia berakhir naik pada perdagangan Jumat, hari perdagangan terakhir di kuartal III 2017 karena para investor memperkirakan permintaan baru dari kilang-kilang Amerika Serikat.

Laporan Xinhua yang dilansir Antara menyatakan, patokan Amerika Serikat, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, meningkat US$0,11 menjadi menetap di US$51,67 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November, naik US$0,13 menjadi ditutup pada US$57,54 per barel di London ICE Futures Exchange.

Minyak mentah Amerika Serikat mencatat kenaikan harga mingguan keempat berturut-turut, dan naik 12% pada periode hingga akhir September 2017. Sedangkanminyak mentah Brent mencatat kenaikan mingguan kelima berturut-turut dan kenaikan hampir 10% untuk September.

Harga minyak terangkat di tengah ekspektasi pasar akan permintaan baru dari kilang-kilang atau penyuling-penyuling minyak di Amerika Serikat, yang memulai kembali operasi mereka setelah dihentikan karena Badai Harvey.

Para analis mengatakan pasar telah membuat perjalanan sangat mengesankan dan sekarang saatnya untuk mundur dalam sesi mendatang.

Para pengebor minyak AS menambahkan enam rig minyak dalam minggu yang berakhir 29 September sehingga jumlahnya menjadi 750 rig, kata perusahaan jasa energi Baker Hughes dalam laporan mingguannya pada Jumat (29/9). (DR)