JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana membeli minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM) dari Iran dan Kuwait untuk dijadikan cadangan energi nasional.

“Yang sudah didiskusikan dengan Iran dan Kuwait, mereka akan menaruh minyaknya didalam negeri. nanti jika dibutuhkan baru dibayar,” kata IGN Wiratmaja Puja, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM di Jakarta, Senin (28/3).

Cadangan minyak mentah atau BBM Indonesia saat ini terbilang rentan jika merujuk pada jumlah penduduk yang besar. Saat ini cadangan BBM PT Pertamina (Persero) hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sampai sekitar 22 hari.

Untuk pengadaan cadangan minyak dari luar negeri, dananya akan dihimpun dari dana pengadaan cadangan minyak nasional yang akan digulirkan pemerintah dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2016 mendatang.

“Keterbatasan fiskal saat ini memang belum bisa memenuhi kebutuhan dana sebesar Rp 23 triliun untuk tiga tahun. Namun dana cadangan minyak tetap harus dianggarkan berapapunnilainya” kata Sudirman Said, Menteri ESDM.

Pemerintah juga dipastikan akan melibatkan Pertamina dalam upaya meningkatkan ketahanan energi ini. Pertamina sudah bersedia jika harus menghimpun cadangan minyak nasional. “Tentu jika dananya memungkinkan,” tukasnya.

Dwi Soetjipto, Direktur Utama Pertamina, sebelumnya mengatakan Pertamina berkomitmen turut serta dalam peningkatan ketahanan energi nasional. Hal tersebut diwujudkan dengan terus gencarnya investasi Pertamina di sektor hulu dan peningkatan cadangan minyak di melalui bisnisnya di luar negeri.”Penguasaan cadangan di luar negeri dalam bentuk minyak mentah,” tandasnya.(RI)