JAKARTA – PT PLN (Persero) menargetkan penandatanganan sembilan perjanjian jual beli (Power Purchase Agreement/PPA) proyek pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) dengan kapasitas total sekitar 640,65 megawatt (MW) pada pertengahan November 2017. Tujuh dari sembilan proyek pembangkit EBT tersebut merupakan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH)

“Status PPA saat ini sedang dalam proses persetujuan dari Menteri ESDM mengenai harga,” kata Nicke Widyawati, Direktur Perencanaan Korporat PLN, di Jakarta, Kamis (2/11).

Selain proyek PLTMH, PPA yang akan ditandatangani adalah pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

“Ini menunjukkan investasi di sektor EBT makin menarik,” ujar Rida Mulyana, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM.

Andy Noorsaman Someng, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, mengatakan investasi yang dibutuhkan untuk proyek tersebut mencapai Rp20,413 triliun. Pembangkit listrik EBT ditargetkan beroperasi komersial (commercial operation date/COD) bertahap mulai akhir 2017.

“Paling lama COD pada 2020, di Cikaso. Kincang akhir tahun ini. Tanjungtirta tahun depan. Di 2019 Cibanteng, Bakal Semarak Bone Bolango dan Koko Babak,” kata Andy.(RA)

Berikut sembilan lokasi pembangkit listrik yang akan dibangun:

1. PLTA Poso Peaker, Sulawesi Tengah. Kapasitas 515 MW. Total investasi Rp11,12 triliun.
2. PLTP Rantau Dadap, Sumatera Selatan. Kapasitas 86 MW. Investasi Rp8,2 triliun.
3. PLTM Bakal Semarak, Sumatera Utara. Kapasitas 5 MW. Investasi Rp125,64 miliar.
4. PLTM Cibanteng, Jawa Barat. Kapasitas 4,2 MW. Investasi Rp71,4 miliar.
5. PLTM Cikaso 3, Jawa Barat. Kapasitas 9,9 MW. Investasi Rp182,21 miliar.
6. PLTM Tanjungtirta, Jawa Tengah. Kapasitas 8 MW. Investasi Rp201,6 miliar.
7. PLTM Kincang 1, Jawa Tengah. Kapasitas 0,35 MW. Investasi Rp9,14 miliar.
8. PLTM Bone Bolango, Gorontalo. Kapasitas 9,9 MW. Investasi Rp416,47 miliar.
9. PLTM Koko Babak, Lombok. Kapasitas 2,3 MW. Investasi Rp86,79 miliar