JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menindaklanjuti kunjungan Menteri Air, Irigasi dan Ketenagalistrikan Ethiopia, Seleshi Bekele, di Jakarta, Senin (4/12).
“Kunjungan delegasi Ethiopia adalah untuk mempelajari program pembangunan Indonesia di sektor ketenagalistrikan dan energi baru terbarukan (EBT) khususnya panas bumi dan hydro,” kata Yunus Saefulhak, Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM, kepada Dunia Energi, Kamis (7/12).
Ignasius Jonan, Menteri ESDM, telah menyampaikan penawaran berupa penugasan tenaga ahli Indonesia untuk ikut melihat secara langsung kondisi listrik di Ethopia, termasuk potensi pengembangan, khususnya untuk pembangkit EBT. Selain itu, Menteri ESDM juga menawarkan bantuan teknis terkait penyusunan kontrak jual beli listrik dengan pihak swasta.
Jonan bersama Acrandra Tahar, Wakil Menteri ESDM, telah menerima kunjungan delegasi Ethiopia, Senin(4/12). Dalam kunjungan tersebut, delegasi Ethiopia memberikan apresiasi sekaligus ingin menggali informasi langkah-langkah sukses Indonesia dalam meningkatkan percepatan rasio elektrifikasi.
Pemerintah Ethiopia saat ini tengah melakukan restrukturisasi sektor kelistrikan dengan berfokus untuk meningkatkan rasio elektrifikasi. Ethopia, dengan penduduk sekitar 100 juta orang, memiliki tingkat rasio elektrifikasi sebesar 30%, dengan tingkat akses on-grid sekitar 20 % dan tingkat akses off-grid sekitar 10%.
Sesuai dengan program elektrifikasi, Ethiopia memiliki visi untuk meningkatkan rasio elektrifikasi 100% pada 2025.
Pada kunjungan tersebut,  delegasi Ethiopia juga didampingi perwakilan World Bank. Saat ini World Bank sedang membantu Ethiopia dalam mempercepat rasio elektrifikasi dan pengembangan energi terbarukan. Selain pendanaan, World Bank juga membantu Ethiopia dengan technical assistance dan peningkatan kapasitas.
Ethiopia memiliki potensi energi yang kuat di kawasan Sub-Saharan African yang bersumber dari EBT, khususnya hydro power, energi surya, angin, dan panas bumi. Potensi EBT di Ethiopia mencapai 60.000 MW. Ethiopia merupakan salah satu dari sedikit negara di kawasan Sub-Saharan African, yang semua pembangkitan listriknya dihasilkan (sekitar 4.300 MW) dari sumber daya energi baru terbarukan, sebagian besar berasal dari hydro power.
“Menteri Ethiopia juga menyatakan minat untuk menjajaki kemungkinan berinvestasi pada  sektor ketenagalistrikan di Indonesia,” kata Dadan Kusdiana, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM.(RA)