JAKARTA – Pemerintah berkomitmen memberikan insentif fiskal kepada PT Pertamina (Persero) guna mendukung percepatan pembangunan dan pengembangan kilang minyak. Selain empat kilang yang akan direvitalisasi, Pertamina juga akan membangun dua kilang baru, yakni Kilang Tuban dan Bontang.

Djoko Siswanto, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan pemerintah sudah berkomitmen memberikan insentif, terutama berupa insentif fiskal untuk seluruh megaproyek kilang Pertamina.

“Fiskal (insentif), sekarang pemerintah sudah komit memberikan insentif. Insentif yang diminta berupa kemudahan dalam waktu dekat keluar,” kata Djoko saat ditemui usai menghadiri rapat koordinasi pembangunan kilang di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian Jakarta, Kamis (29/3).

Pertamina melalui Refinery Development Master Plan (RDMP) akan merevitalisasi empat kilang, yakni Kilang Cilacap, Balongan, Dumai dan Balikpapan.

Menurut Djoko, insentif yang dijanjikan adalah tax holiday dan tax allowance. Sejak dulu sebenarnya sudah ada berbagai fasilitas fiskal, hanya saja mekanismenya berbeda dengan yang diterapkan nanti.

“Sekarang sistem di guarantee dari awal akan diberikan insentif, kayak fiskal, macam-macam. Kalau dulu kan dilihat dan diperiksa dulu. Oke atau tidak, layak atau tidak. Kalau sekarang diberikan dulu insentif setelah itu baru selesai pembangunan baru dilihat,” papar Djoko.

Fajar Harry Sampurno, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), menegaskan pemerintah dipastikan akan memberikan fasilitas fiskal tersebut sehingga bisa merangsang dan mempermudah investasi.

Dia mengakui pembangunan kilang yang digarap Pertamina bersama dengan partner seperti di kilang Cilacap progressnya berjalan lambat. Untuk itu, dilakukan penataan kembali untuk memperbaiki kondisi tersebut sekaligus mengakomodasi permintaan investor sehingga bisa mendapatkan fasilitas kemudahan berinvestasi dari pemerintah.

“Dimintakan ada insentif, memastikan insentif apa yang bisa mereka (investor) terima. Bukan masih kurang, ada yang kepastiannya seperti apa,” kata Fajar.

Arif Budiman, Direktur Keuangan Pertamina, mengatakan ada permintaan terhadap berbagai inesentif tersebut, namun belum ada ketetapan formal sampai sekarang. Pertamina masih menantikan adanya keputusan resmi tersebut. “Ya mungkin sebentar lagi (diresmikan),” tandas Arif.(RI)