JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) siap memberi bantuan converter kit dan pemasangan secara gratis dalam rangka menstimulus percepatan penggunaan Bahan Bakar Gas (BBG). Converter kit gratis diperuntukkan bagi kendaraan dinas dan kendaraan umum di berbagai wilayah yang sudah teridentifikasi tim pemerintah untuk dijadikan contoh implementasi penggunaan BBG.

IGN Wiratmaja Puja, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM, mengatakan untuk tahun ini pemerintah sudah mengalokasikan dana untuk 10 ribu converter kit gas tahun ini. Namun, sesuai hasil identifikasi tercatat 8.900 kendaraan yang layak diberikan converter kit.

“Tahun ini dari pemerintah pusat kita akan berikan 8.900 converter kit untuk mobil dinas dan kendaraan umum,” kata Wiratmaja di Jakarta, Selasa (25/4).

Dia menambahkan pemerintah pusat dalam mewajibkan penggunaan BBG dan penyediaan converter kit juga akan bekerja sama dengan pemerintah daerah. Hal itu bertujuan agar implementasi program bisa dipercepat dan tidak bergantung dengan program yang disiapkan pemerintah pusat karena adanya keterbatasan dana.

Menurut Wiratmaja, dalam pembagian converter, pemerintah pusat menyeleksi daerah yang siap dari segi fasilitas dan infrastruktur dalam menerapkan program diversifikasi bahan bakar. “Dana APBN kan terbatas, untuk itu kita kerja sama dengan daerah-daerah yang mempunyai infrastruktur untuk kendaraan dinas gunakan gas. Pemerintah pusat akan memberikan bantuan converter kit ke mobil dinas daerah dan pemda juga diharapkan memberikan bantuan converter,” ungkap dia.

Wiratmaja mengatakan Indonesia sebagai salah satu negara penghasil gas dinilai wajar mengedepankan BBG sebagai salah satu bahan bakar utama. Apalagi selama ini pemanfaatan gas untuk alat transportasi sangat minim karena keterbatasan jumlah SPBG.

Dengan ketersediaan SPBG diharapkan akan ada perpindahan penggunaan bakan bakar. Sebagai contoh di Iran sudah tersedia 2.350 SPBG dan memacu kendaraan pengguna BBG yang mencapai empat juta kendaraan. Sementara Thailand saat ini sudah memiliki 470 SPBG dengan kendaraan pengguna BBG sebanyak 462 ribu kendaraan. Di Indonesia saat ini baru terdapat 68 SPBG dan untuk tahun ini saja hanya ada dua rencana pembangunan SPBG.

Wiratmaja mengatakan pemerintah akan mendorong penyediaan BBG melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 25 Tahun 2017 tentang percepatan pemanfaatan BBG untuk transportasi jalan. Salah satu poin di Permen tersebut adalah kewajiban setiap SPBU untuk menyediakan nozzle gas.

“Dengan itu (Permen ESDM 25/2017) maka ada dispenser gas di SPBU ada. Kita harapkan produsen mobil produksi mobil yang pakai gas,” kata Wiratmaja.

Menurut Wiratmaja, alokasi gas untuk nozzle gas di SPBU akan ditetapkan Menteri ESDM, sehingga para pelaku usaha tidak perlu khawatir terkait pasokan gas. “Nanti pasti kita alokasikan, memang sudah jadi tugas kami. Tidak ada masalah soal alokasi,” tegas dia.(RI)