JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan arah kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo di sektor energi mendorong adanya kegiatan eksplorasi besar demi penemuan cadangan migas dalam jumlah besar.

Untuk bisa memastikan arah kebijakan tetap berjalan dengan baik, pemerintah mengambil kebijakan-kebijakan atau pemberian fasilitas perpajakan yang semaksimal mungkin kepada investor dan bisa diakomodir pemerintah.

“Kalau kita lihat sekarang Bapak Presiden juga sangat concern pada partisipasi swasta dalam kegiatan ekonomi. Jadi tidak tergantung pada APBN semata dan atau tergantung pada BUMN,” kata Ignasius Jonan, Menteri ESDM di Jakarta.

Menurut Jonan, masuknya swasta cukup penting, terlebih di industri migas yang membutuhkan nilai investasi besar. Selain berinvestasi dalam bentuk modal, Indonesia juga bisa belajar dalam penerapan teknologi bagi industri migas yang sudah diterapkan perusahaan raksasa di dunia. Apalagi dengan kondisi sumur-sumur di Indonesia yang sebagian besar sudah sangat tua memerlukan usaha ekstra jika masih ingin dieksploitasi.

“Tidak hanya itu, dengan cadangan migas yang diperkirakan berada di timur Indonesia dan di wilayah laut dalam, tentu dibutuhkan teknologi khusus dalam pengelolaannya,” ungkap Jonan.

Dia menambahkan,  investasi besar yang diperlukan di industri emas hitam ini juga menyasar pada penggunaan teknologi yang terus berkembang cepat.

“Kalau di Houston, Texas hampir setiap bulan ada new innovation untuk teknologi migas. Jadi kalau teknologi lebih baik, mungkin cadangannya yang bisa di eksploitasi lebih besar,” tandas Jonan.(RI)