JAKARTA – Kalangan perbankan nasional berkomitmen untuk terus mendukung pembiayaan sektor minyak dan gas, meski kondisinya tengah tertekan akibat harga minyak yang rendah.

“Kalau untuk oil and gas tidak alokasi khusus. Meskipun dengan kondisi harga minyak saat ini, kita terus lihat dan jaga pertumbuhannya secara selektif. Kita tidak berhenti sama sekali,” kata Alexandra Askandar, Senior Vice President Corporate Banking PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) di Jakarta, Senin (6/6).

Lebih lanjut Alexandra juga menegaskan meskipun kondisi migas tanah air sedang lesu, Bank Mandiri tetap memproyeksikan pembiayaan di sektor migas tetap bisa tumbuh.

“Untuk corporate banking secara umum kita bisa tumbuh, mungkin minimal dikisaran 9-10%. Itu seluruh corporate banking,” ujar Alexandra.

Bank BUMN lainnya, PT Bank BRI Tbk (BBRI) juga menegaskan bahwa dunia migas masih menjadi potensi yang menjanjikan bagi sektor perbankan salah satunya di bidang hilir.

“Misalnya di Pertamina Lubricant ini, kita sediakan fasilitas IT untuk kemudahan layanan pembayaran termasuk pembiayaan bagi para distributornya. Sampai dengan toko retailnya” kata Supari, SEVP UKM & Consumer Banking Bank BRI.

Untuk diketahui, Bank Mandiri dan Bank BRI telah menandatangani  kerja sama dalam bentuk  Distributor Financing (DF) dan Flow Transaksi Distributor Financing. Dengan cara ini distributor bisa mengalihkan tagihan ke Bank Mandiri dan BRI dengan menggunakan Trust Receipt atau jaminan pembayaran dengan bank garansi atas produk Pertamina Lubricant.(RI)