JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan penyerapan biodiesel hingga akhir 2016 akan mencapai sebesar 95 persen dari target 2,9 juta kiloliter (KL).

“Akhir tahun sepertinya bisa tercapai 95 persen, karena Mei lalu ada sedikit delay pasokan FAME, lalu ditambah sekarang insiden biosolar tercampur air, dampaknya 5.000 KL,” kata Dadan Kusdiana, Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM di Jakarta, Jumat (25/11).

Hingga akhir Oktober 2016, realisasi penyerapan penggunaan biodiesel menyentuh angka tertinggi yaitu 2,52 juta kiloliter (KL) atau 87 persen dari target penyaluran.

Menurut Dadan, realisasi tahun ini lebih tinggi dibanding 2014 yang hanya terserap 1,9 juta KL. Bahkan penyerapan pada tahun lalu hanya 480 KL.

“Penghematan devisa yang bisa diperoleh Rp8,05 triliun dan penurunan emisi GRK 2,91 juta ton COE,” tandas dia.(AT)