JAKARTA – Tren penurunan harga minyak terus berlanjut pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis WIB). Patokan Amerika Serikat, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli turun 48 sen menjadi US$48,01 per barel di New York Mercantile Exchange. Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus berakhir pada US$48,97 per barel, turun 86 sen dibanding penutupan Selasa.

Harga minyak jatuh untuk kelima kalinya berturut-turut dipicu pasokan minyak mentah AS yang kemungkinan akan terus bertambah.  Departemen Energi AS melaporkan data minyak mingguan yang menunjukkan persediaan minyak mentah komersial memang sempat turun 900 ribu barel. Namun penurunan tersebut hanya sementara, bahkan para ahli di Bloomberg sempat memprediksi pasokan akan terus menyusut sebesar 2,3 juta barel.“”Ini situasi pasokan yang masih belum pasti yang kita miliki,” kata Bob Yawger dari Mizuho Securities USA.

Pasokan minyak AS diprediksi akan kembali meningkat seiring dengan mulai kembali aktifnya beberapa rig. Perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes Inc mengatakan jumlah rig pengeboran minyak di AS naik untuk minggu kedua berturut-turut.

Selain itu, pasokan dari Kanada juga diperkirakan akan segera kembali normal seiring dengan mulai beroperasinya lagi fasilitas produksi pasca kebakaran hutan. Adapun stok bertambah 525 ribu barel pada hub pengiriman minyak mentah utama di Cushing, Oklahoma. Itu mungkin menjadi tanda bahwa produksi Kanada akan kembali masuk usai terjadi insiden kebakaran hutan yang sempat membatasi output.

Analis Goldman Sachs Group Inc menyebut pemulihan harga baru-baru ini “rapuh.” Harga telah naik 95% dalam empat bulan terakhir, didorong sebagian besar oleh kebakaran di Kanada dan perselisihan di Afrika hingga menyebabkan penutupan produksi minyak.(RI)