JAKARTA – PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS), perusahaan tambang batu bara yang terafiliasi dengan Grup Sinar Mas, membukukan pendapatan US$279,88 juta pada semester I 2017, naik 53,34% dibanding periode yang sama tahun lalu US$182,51 juta. Kontribusi terbesar pendapatan berasal dari penjualan ekspor batu bara yang mencapai US$172,31 juta atau 61% dari total pendapatan. Sisanya, US$107,56 juta berasal dari penjualan batu bara di pasar domestik.

Pada tahun lalu, pendapatan Golden Energy berasal dari penjualan batu bara di pasar domestik yang mencapai 61,5% atau US$112,61 dari total penjualan. Sisanya, US$70 juta berasal dari penjualan batu bara ke pasar ekspor.

Laporan keuangan perseroan yang dirilis Jumat (11/8) menyebutkan penjualan batu bara terbesar Golden Energy ditujukan ke PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk yang mencapai 14% dari total penjualan. Indah Kiat merupakan perusahaan kertas dan berelasi dengan perseroan.

Golden Energy pada enam bulan pertama tahun ini mencatat volume produksi batu bara sebesar 5,62 juta ton. PT Boneo Indobara, anak usaha perseroan memberi kontribusi 83,3% dari total produksi Golden Energy. Borneo Indobara telah memperoleh persetujuan Rencana Kerja Anggaran Belanja (RKAB) hingga 12 juta ton pada 2017.

Bonifasius, Presiden Direktur Golden Energy, sebelumnya mengatakan tahun ini merupakan kebangkitan bagi seluruh industri pertambangan, tidak terkecuali Golden Energy. “Harga batu bara telah mencapai titik keseimbangan yang baru dan lebih stabil, sehingga mendorong pasar batu bara kembali meningkat,” kata Bonifasius.

Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok Golden Energy tercatat naik 9% menjadi US$143,85 juta dibanding semester I 2016 sebesar US$131,32 juta. Kenaikan beban pokok yang lebih rendah dibanding kenaikan pendapatan membuat laba kotor perseroan melonjak hingga 166,6% menjadi US$136,02 juta pada semester I tahun ini.

Laba bersih Golden Energy pun melonjak menjadi US$51,25 juta pada paruh pertama tahun ini dibanding periode yang sama tahun lalu US$3,6 juta.(AT)