JAKARTA – PT Bukit Asam Tbk (PTBA), badan usaha milik negara di sektor energi terintegrasi, mencatat volume penjualan batu bara 5,23 juta ton pada kuartal I 2016, naik 14% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 4,57 juta ton.

Joko Pramono, Sekretaris Perusahaan Bukit Asam, mengatakan penjualan pada tiga bulan pertama tahun ini terdiri dari 2,91 juta ton atau 56% untuk pasokan domestik dan 2,32 juta ton atau 44% sisanya untuk pasar ekspor.

“Sepanjang 2016, perseroam merencanakan penjualan batubara sebesar 29,17 juta ton atau naik 51% dibanding enjualan tahun sebelumnya sebesar 19,10 juta ton,” katanya.

Bukit Asam juga mencatat angkutan kereta api dari lokasi tambang menuju Pelabuhan Tarahan di Bandar Lampung dan Dermaga Kertapati di Palembang pada kuartal I 2016 sebesar 4,28 juta ton atau naik 19% dibanding tahun sebelumnya sebesar 3,59 juta ton.

Dengan melihat infrastruktur saat ini mulai dari hulu di lokasi tambang hingga ke hilir di pelabuhan dan dermaga pengiriman, perseroan optimistis target penjualan tahun ini bisa tercapai. Hal ini didukung di antaranya dengan mulai beroperasinya TLS 4 atau Alat Pemuat Batubara ke Gerbong Kereta Api di Tanjung Enim untuk meningkatkan kapasitas pengiriman pada April 2016.

Selanjutnya empat RCD di Pelabuhan Tarahan telah mampu membongkar empat rangkaian gerbong batubara secara bersamaan Di samping itu PT Kereta Api Indonesia (KAI) juga sudah menyelesaikan pembangunan rel double track dari lokasi tambang di Tanjung Enim hingga ke Prabumulih, di mana sebelumnya KAI sudah melakukan tambahan lokomotif dan gerbong batubara dalam jumlah besar.Hal ini mendukung terpenuhinya target angkutan batubara KAI tahun ini sebesar 23,7 juta ton atau naik sekitar 50% dari tahun sebelumnya sebesar 15,79 juta ton. Dan dengan sendirinya Pelabuhan Tarahan juga dapat beroperasi penuh sesuai dengan kapasitasnya sebesar 25 juta ton per tahun.(AT)