JAKARTA – PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), perusahaan distributor bahan bakar minyak (BBM), bahan kimia dasar, dan penyedia jasa logistik & supply chain, hingga September 2017 meraih laba bersih Rp1,01 triliun, naik 28% dibanding periode yang sama 2016 sebesar Rp793 miliar. Kenaikan laba bersih ditopang penjualan anak usaha perseroan di China, yakni Guangxi Guigang AKR Container Port Co, Ltd; AKR (Guigang) Transshipment Port Co, Ltd dan AKR (Guigang) Port Co, Ltd. AKR mencatat laba bersih dari operasi yang dihentikan tersebut mencapai Rp297,25 miliar.

AKR tercatat menguasai saham mayoritas pada perusahaan Guigang. AKR menguasai 94,64% saham Guangxi Guigang AKR Continer dan di AKR (Guigang) Transshipment menguasai 78% saham. Serta menguasai 100% saham pada AKR (Guigang) Port Co.

Selain dari penjualan anak usaha, laba bersih AKR juga didorong
peningkatan pendapatan sebesar 23% menjadi Rp13,42 triliun.

“Kenaikan pendapatan didukung peningkatan harga produk-produk yang didistribusikan dan peningkatan permintaan bahan kimia dasar,” kata Haryanto Adikoesoemo, Presiden Direktur AKR, Selasa (31/10).

Sebagian besar pendapatan AKR berasal dari distribusi bahan bakar minyak (BBM) yang selama sembilan bulan 2017 meningkat 21% menjadi Rp8,95 triliun dibading periode yang sama 2016 Rp 7,39 triliun.

Pendapatan dari perdagangan kimia dasar pada sembilan bulan 2017 meningkat 33% menjadi Rp 3,22 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 2,41 triliun. Kenaikan dipicu dengan adanya peningkatan permintaan bahan kimia dasar dari segmen industri serta peningkatan rerata harga jual. Selain itu, pendapatan dari kawasan industri selama sembilan bulan 2017 tercatat Rp 401 miliar.

Menurut Haryanto, perbaikan kondisi operasi industri pertambangan dan meningkatnya permintaan bahan kimia dasar di Indonesia, menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi dalam segmen perdagangan dan distribusi. “Harga jual BBM dan bahan kimia juga lebih tinggi pada 2017,” kata dia.(RA)