JAKARTA – Peningkatan produksi di Blok Cepu hingga 200 ribu barel per hari (bph) masih menunggu rampungnya proses persiapan rencana tersebut. Salah satu yang krusial adalah persiapan analisis dampak lingkungan (Amdal) yang dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

“Kalau Cepu masih menunggu Amdal. Amdalnya belum keluar untuk yang produksi 200 ribu bph,” kata Amien Sunaryadhi, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) di Jakarta, Selasa (3/1).

Blok Cepu yang dioperatori Exxonmobil melalui anak usahanya Mobil Cepu Ltd (MCL) menjadi salah satu blok yang paling diandalkan dalam produksi migas nasional. Produksi siap jual (lifting) minyak Cepu pada 2016 sebesar 169,4 ribu bph dan rencananya akan ditingkatkan hingga 200 ribu bph pada 2017.

Tahun ini saja kegiatan well services dilakukan terhadap 139 sumur. Rencananya untuk bisa meningkatkan produksi di angka 200 ribu bph, MCL harus melakukan well services di 164 sumur. Selain kesiapan Amdal dan perawatan sumur, persiapan lainnya adalah persiapan fasilitas serta persiapan asuransi dan split yang harus disesuaikan.
Dengan peningkatan produksi di Blok Cepu, SKK Migas optimistis, target lifting minyak pada 2017 bisa mencapai 825 ribu bph. Ini sesuai dengan yang ditargetkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Sementara target APBN 2017 yang sempat disepakati dengan anggota dewan adalah sebesar 815 ribu bph.

“Mudah-mudahan sama seperti lifting 2016, di atas yang ditargetkan. Lifting gas juga di atas yang ditargetkan, tapi angka persisnya sampai koma-komanya baru bisa diketahui hari jumat,” tandas Amien.(RI)