JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mengkaji mekanisme agar produksi Blok Cepu bisa bisa ditingkatkan sesuai dengan permintaan existing operator, Exxonmobil.

Djoko Siswanto, Direktur Hulu Minyak dan Gas Kementerian ESDM, mengatakan peningkatan produksi Blok Cepu merupakan salah satu bagian dari rencana untuk pengoperasian kembali kilang mini PT Trans Wahana Universal (TWU) di Kalitidu, Jawa Timur. “Untuk memasok minyak penggoperasikan TWU, produksi Blok Cepu harus ditingkatkan hingga 205 ribu bph,” kata Djoko di Jakarta pada Jumat (17/6).

Menurut Djoko, opsi tersebut lebih baik ketimbang harus melakukan impor untuk memenuhi kapasitas kilang. “Jika produksi tidak ditambah ISC jadi impor. Impor lebih mahal. Nah supaya tidak impor, produksi Cepu harus ditingkatkan,” tegasnya.

Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) sebelumnya hanya mengizinkan penambahan produksi di Blok Cepu hanya 165 ribu bph. Padahal exxonmobil mengajukan produksi hingga 200 ribu bph.

Zikrullah, Wakil Kepala SKK Migas, mengungkapkan keputusan untuk memberikan izin produksi hanya 165 ribu bph dimaksudkan agar produksi bisa bertahan lama. “Maksudnya kan untuk lebih sustainable. Plateau-nya lebih panjang,” kata dia.

Menurut Zikrullah, SKK Migas akan mengikuti instruksi pemerintah, jika sudah diperintahkan Kementerian ESDM untuk mengkaji ulang peningkatan produksi di Blok Cepu maka SKK Migas akan kembali menghitung ulang performa jangka waktu.”Justru itu kita hitung lagi. Kalau produksinya lebih cepat kan sayang” tandas Zikrullah.(RI)