JAKARTA – Laporan peningkatan persediaan minyak Amerika Serikat menahan laju kenaikan harga minyak dunia seiring komitmen Rusia untuk ikutserta dalam upaya OPEC membekukan produksi.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember turun US$0,24 menjadi US$45,57 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari berkurang US$0,32 menjadi ditutup pada US$46,63 per barel di London ICE Futures Exchange pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB).

Badan Informasi Energi AS melaporkan persediaan minyak mentah AS, tidak termasuk cadangan bahan bakar minyak strategis, naik 5,3 juta barel pekan lalu menjadi 490,3 juta barel, atau naik 7,7%.

Laporan tersebut telah menahan pergerakan positif harga minyak mendekati jadwal pertemuan OPEC yang akan membahas rencana pemangkasan produksi. Apalagi Menteri Energi Rusia Alexander Novak menyatakan kesediaan negaranya untuk mendukung kesepakatan pembekuan produksi Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC). Laporan juga mengisyaratkan tentang kemungkinan pertemuan antara Rusia dan Arab Saudi.

Analis mengatakan harga minyak telah menjadi mudah berubah karena para investor mempertimbangkan harapan untuk kesepakatan pembekuan produksi terhadap melonjaknya persediaan minyak AS. Volatilitas harga tersebut akan meningkat ketika mendekati jadwal pertemuan OPEC.

OPEC mencapai kesepakatan awal pada 28 September guna mengekang produksi minyak untuk pertama kalinya setelah krisis keuangan global pada 2008, dalam upaya mengurangi melimpahnya minyak mentah yang telah menekan harga minyak selama lebih dari dua tahun terakhir.

Tingkat produksi untuk masing-masing negara anggota OPEC akan diputuskan pada pertemuan yang akan dilaksanakan pada 30 November 2016 di Wina, Austria.(AT/ANT)