JAKARTA – Pemangkasan subsidi solar diyakini tidak akan berpengaruh besar terhadap penjualan bahan bakar minyak (BBM).

Konsumsi bahan bakar khusus (BBK), jenis dexlite diperkirakan terus akan meningkat hingga mencapai target yang ditetapkan sebesar 50 ribu kiloliter (KL) pada akhir 2016. Bahkan, peningkatan konsumsi juga didukung pemangkasan subsidi solar.

Afandi, Vice President Fuel Retail Marketing Pertamina, mengatakan konsumsi dexlite terus menunjukkan tren positif sejak peluncurannya. Hal ini ditunjukkan dengan terus  meningkatnya jumlah konsumen dexlite.

“Secara nasional, 16% pengguna solar sudah beralih ke dexlite sejak diluncurkan,” ujar dia.

Menurut Afandi, Pertamina terus mendorong masyarakat untuk menggunakan BBM nonsubsidi.  Selain kualitasnya baik untuk perawatan mesin kendaraan penggunaan BBM nonsubsidi yang ramah lingkungan juga ikut membantu mengurangi beban negara.

“Jika masyarakat beralih ke BBM nonsubsidi ini kan bisa mengurangi beban subsidi pemerintah.Apalagi BBM ini ramah lingkungan,” tambahnya.

Pertamina sendiri ingin menargetkan peralihan BBM subsidi ke nonsubsidi bisa sukses seperti peralihan premium ke pertalite dan pertamax.

“Premium ke BBK kan berhasil, pertalite  posisi sekarang sekitar 13% dari konsumsi market gasoline secara keseluruhan, sementara Pertamax 15% sisanya baru masih premium,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Afandi menyatakan Pertamina akan menambah jumlah SPBU yang menyediakan dexlite. Selama ini penjualan dexlite masih terpusat di wilayah Sumatera dan Jawa. Kota-kota besar yang sudah melayani penjualan dexlite di antaranya Medan, Batam, Palembag, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya Malang,  kemudian di luar Jawa baru tersedia di Banjarmasin.

“Pasar di Sumatera dan Jawa memang besar, tapi tahun ini kita kejar agar bisa ada di Indonesia bagian timur” tandas Afandi.(RI)