JAKARTA– Harga minyak mentah di pasar global naik tipis ditopang sentimen positif rencana pengurangan operasional rig di Amerika Serikat. Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September 2017, naik US$ 1,42 menjadi menetap di US$48,51 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober 2017, naik US$1,69 menjadi ditutup pada US$52,72 per barel di London ICE Futures Exchange. Harga minyak mendekati level tertinggi yang disentuh pada 11 Agustus, yaitu US$ 48,82 sebarel.

Baker Guhes Inc menyatakan, jumlah rig yang beroperasi akan berkurang 5 unit menjadi 763 pada bulan ini. Pengurangan rig berlanjut untuk bulan yang kedua.

Selama ini, harga minyak berfluktuasi di bawah US$ 50 per barel, lantaran pengurangan produksi minyak oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak atau OPEC dan sekutunya belum mampu mengurangi surplus seperti yang diharapkan. Sementara itu, meski AS mengurangi operasional rig, namun volume produksinya masih meningkat hingga mencapai level tertinggi sejak Juli 2015.

Selain itu, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan dalam laporan mingguannya pada Rabu (16/8) bahwa persediaan minyak mentah turun sebesar 8,95 juta barel pada minggu yang berakhir 11 Agustus, hampir tiga kali ekspektasi pasar untuk penurunan 3,1 juta barel.
Para analis mengatakan laporan tersebut meredakan kekhawatiran pasar untuk kelebihan pasokan global dan mendukung harga minyak akhir pekan ini. (dr/ant)